Cek Fakta: Hoaks Warga India Buang Patung Dewa ke Sungai di Tengah Pandemi COVID-19

Viral video yang diklaim warga India membuang patung dewa ke sungai karena tidak mampu menyelamatkan mereka dari COVID-19. Cek fakta sebelum percaya!

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Mei 2020, 21:45 WIB
Viral video yang diklaim warga India membuang patung ke sungai karena tidak mampu menyelamatkan dari COVID-19

Liputan6.com, Jakarta - Beredar video yang diklaim warga India membuang patung dewa ke sungai karena dianggap tidak mampu menyelamatkan mereka dari wabah virus corona baru (COVID-19).

Klaim tersebut diunggah akun Facebook Yusuf, 12 Mei 2020.

Berikut keterangannya:

"WARGA DI INDIA MEMBUANG SEMUA PATUNG2 BERHALA MEREKA KEDALAM SUNGAI KARENA PATUNG2 YANG MEREKA SUJUD2 NGA BISA SELAMATKAN MEREKA DARI WABAH VIRUS PENYAKIT COVID 19 ( CORONA)Pada Tanggal 7 Mey 2020# CUMAN TUHAN YESUS KRISTUS LAH JALAN DAN KESELAMATAN MANUSIA.DI LUAR ITU TIDAK ADA JAMINAN KESELAMATAN....👌🙏"

Benarkah klaim video warga India membuang patung ke sungai karena tidak mampu menyelamatkan dari COVID-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video warga India membuang patung ke sungai karena tidak mampu menyelamatkan dari COVID-19, dengan menggunakan Yandex.

Penelusuran video diklaim warga India membuang patung ke sungai karena tidak mampu menyelamatkan dari wabah

 

Hasil penelusuran menunjukkan bahwa video tersebut telah beredar di internet jauh sebelum kasus pertama COVID-19 terkonfirmasi pada akhir 2019. 

Penelusuran lebih lanjut mengarah pada situs Youtube yang diunggah akun NARESH H GOHRANI, pada September 2015.

Video tersebut diberi judul "Ganpati visarjan dont know where but who ever"

Rekaman serupa juga muncul dalam artikel berjudul, Watch: Video shows huge Ganesh idols being tossed into a river yang dimuat situs www.dnaindia.com pada 28 September 2015

Dalam artikel itu dijelaskan bahwa praktik melarung patung dewa ke sungai disebut sebagai 'visarjan' yang kerap menuai kritik dari aktivis lingkungan hidup.

Salah satu alasannya, patung dewa yang digunakan seringkali dibuat dari bahan Plaster of Paris (PoP) dan serat yang bisa membahayakan hewan dan tumbuhan air, serta manusia.

Video yang diposting akun Facebook HvKprasad Prasad kemudian viral. Artikel tersebut juga menjelaskan, belum diketahui asal-usul dan keaslian rekaman itu.

Keterangan dalam video menunjukkan insiden tersebut terjadi di National Highway, dekat Mehboobnagar di Karnataka. Badan air yang menjadi lokasi pelarungan disebut sebagai Sungai Krishna.

 

Ganpati Visarjan

Judul video "Ganpati visarjan dont know where but who ever" menjadi kunci Cek Fakta Liputan6.com untuk melanjutkan penelusuran berikutnya, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Ganpati visarjan'.

Hasil penelusuran mengarah ke artikel berjudul "Ganapati Visarjan 2019: Date, Times, Puja Vidhi, Shubh Mahurat and How to do Ganesh Visarjan" yang dimuat situs timesofindia.indiatimes.com.

Artikel tersebut menjelaskan soal ritual Ganesh Chaturthi yang juga dikenal sebagai Vinayaka Chaturthi atau Vinayaka Chavithi yang merupakan festival Hindu untuk merayakan kelahiran Dewa Ganesha.

Dewa berkepala gajah tersebut diyakini umat Hindu di India mampu menghilangkan rintangan dan membuat awal baru yang penuh keberuntungan.

Festival biasanya berlangsung selama 10 hari, di mana patung Dewa Ganesha akan dilarung atau ditenggelamkan ke dalam air pada hari ketiga, kelima atau kesepuluh, sesuai tradisi.

 


Kesimpuan

Klaim yang menyebut warga India membuang patung dewa ke sungai karena tidak mampu menyelamatkan mereka dari COVID-19 adalah dusta belaka. Video tersebut sudah tayang di Youtube jauh sebelum COVID-19 muncul.

 

 

Banner hoaks

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya