Liputan6.com, Jakarta - Khalifah Ali bin Abi Thalib sangat mengerti bahwa keadilan merupakan sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dan merupakan tanggung jawab terbesar yang harus diembannya. Ali memutuskan perkara di antara manusia dengan adil. Semua orang mendapatkan hak yang sama, tidak ada keberpihakan terhadap yang kuat dan tidak mengesampingkan hak orang yang lemah.
Dalam kisah yang ditulis Abdus Sattar Asy-Syaikh dalam bukunya 10 Shahabat yang dijamin masuk surga, diceritakan Ja'dad bin Hubairah datang pada Khalifah Ali bin Thalib dan berkata, "Wahai Amirul Mukminin, jika datang kepadamu dua orang. Salah satunya sangat mencintaimu, sementara yang lain sangat membencimu, apakah kau akan berpihak pada yang pertama dalam memutuskan perkara? Ali bin Abi Thalib lantas menepuk dada Ja'dah berkata, "Itu kalau aku melakukannya untuk diriku. Akan tetapi, aku hanya melakukannya karena Allah."
Advertisement
Kisah lainnya disebutkan ada dua orang perempuan datang kepada Khalifah Ali bin Thalib seorang wanita Arab dan wanita pelayan. Maka Ali bin Abi Thalib memerintahkan untuk memberinya masing-masing dari mereka sejumlah makanan dan uang 40 dirham. Wanita pelayan itu lantas mengambil bagiannya dan pergi. Sementara si wanita Arab bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, engkau memberiku hal yang sama dengan orang itu, padahal aku seorang wanita Arab dan dia wanita pelayan."
Ali menjawab, "Saya melihat kitabullah, tidak saya dapati di dalamnya kelebihan keturunan Ismail atas keturunan Ishak."
Dalam riwayat Amir As Sya'bi, suatu hari khalifah Ali pergi ke pasar. Tiba-tiba ia bertemu seorang Nasrani yang menjual baju besi. Ia mengenali baju besi tersebut. Khalifah Ali bin Abi Thalib pun berkata kepada orang itu, "Ini adalah baju besi milikku. Urusan antara saya dengan kamu akan diputuskan oleh hakim kaum muslimin."
Waktu itu, hakim kaum muslimin dijabat oleh Syuraih. Keduanya lalu pergi ke pengadilan. Di depan hakim, Ali mengatakan, ini adalah baju besiku yang hilang sejak lama." Syuraih bertanya kepada orang Nasrani, apa pendapatmu?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tuntutan Khalifah Ali Kalah
Orang itu menjawab, "Saya tidak ingin mendustakan Amirul Mukminin, tapi baju besi ini milikku." Syuraih berkata, "Saya tidak melihat alasan untuk mengambil baju besi itu dari tangannya, apakah ada bukti?
Ali berkata, "Syuraih benar, saya tidak punya bukti."
Tiba-tiba orang Nasrani itu berkata, "Adapun saya sungguh menyaksikan bahwa ini adalah hukum seorang Amirul Mukminin, yang datang menuntut kepada hakim bawahannya, lalu si hakim mengalahkan tuntutannya. Baju besi ini, demi Allah adalah milikmu wahai Amirul mukminin. Saya mengikutimu, lalu baju besi itu jatuh dari untamu Alawraq. Saya pun mengambilnya."
"Maka saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah," lanjut orang Nasrani tadi.
Usai itu, Ali pun berkata, "Jika engkau masuk Islam, maka baju besi itu menjadi milikmu."
Advertisement