Liputan6.com, London - Pascal Struijk merupakan pemain muda berdarah Indonesia yang bermain di Leeds United. Pria kelahiran 20 tahun tersebut lahir di Deurne, Belgia dan merupakan pemain jebolan akademi Ajax Amsterdam.
Kendati lahir di Belgia, Struijk belum pernah bermain untuk tim nasional yang berjulukan Setan Merah itu. Dia malah pernah memperkuat Timnas Belanda U-17 dalam dua pertandingan.
Advertisement
Selain Belgia dan Belanda, Struijk rupanya juga punya darah Indonesia. Pasalnya, kakek dan neneknya meninggalkan Tanah Air dan pergi ke Belanda masa penjajahan.
"Orang Indonesia tampaknya sadar kalau saya memiliki darah Indonesia. Saya bingung mereka tahu dari mana," katanya, dikutip dari Sportmagazine.
"Saya harus akui, terkadang saya merasa orang Indonesia, tapi terkadang tidak. Namun, di luar keluarga saya, saya tidak punya hubungan dengan orang lain di Indonesia," ucap Struijk melanjutkan.
Lebih Pilih Belanda
Meski merasa orang Indonesia, Struijk tidak berniat untuk memperkuat Skuat Garuda. Dia lebih tertarik bermain untuk tim senior Belgia atau Belanda.
"Saya senang jika bisa menerima telepon dari Roberto Martinez (pelatih Timnas Belgia). Namun, saya lebih senang bermain untuk Belanda," ujarnya.
"Sampai U-17, saya secara teratur dipanggil skuat Belanda. Namun itu terhenti setelah saya di bangku cadangan Ajax Amsterdam. Jika mereka (Belanda) tidak senang, saya bisa mencoba Belgia bila diberi kesempatan," kata Struijk.
Advertisement
Profil Struijk
Pascal Struijk memulai kariernya sebagai pesepak bola profesional di ADO Den Hagg U-17 pada 2015. Setahun kemudian, ia dilirik oleh akademi Ajax Amsterdam, dan bermain untuk Ajax U-19 mulai musim 2016-2017.
Kariernya melesat cepat setelah musim berikutnya pemain kelahiran Belgia itu diminati oleh Leeds United untuk bermain di Liga Inggris.