Jakarta - Tempe merupakan produk makanan olahan dari kacang kedelai. Makanan ini terbilang digemari berbagai kalangan masyarakat Indonesia.
Tempe merupakan makanan asli Indonesia dan mengacu sejarahnya, dipercaya berasal dari Jawa Timur.
Advertisement
Tempe sangat mudah dijumpai dengan berbagai macam olahan, seperti tempe goreng, oseng tempe, orak-arik, tempe bacem, dan sebagainya.
Walau termasuk makanan murah, kandungan nutrisi yang ada di dalam tempe bisa dikatakan mampu mengalahkan kandungan nutrisi dalam daging sapi.
Tempe memiliki peran sebagai antibiotik untuk menyembuhkan infeksi dan sifat antioksidan yang mencegah penyakit degeneratif.
Beberapa kandungan dalam tempe bahkan tidak dimiliki daging, seperti karbohidrat, serat, riboflavin, niacin, asam pantotenat, piroksidin, dan biotin. Selain itu, ada kandungan besi, thiamin, vitamin B12, dan retinol.
Berkat kandungan nutrisi inilah, tempe perlu Anda pertimbangkan. Apalagi tempe memiliki tekstur yang empuk, membuatnya menjadi pengganti yang baik untuk produk daging, bagi Anda yang vegetarian.
Penelitian oleh Departement of Biotechnology Anna University menjelaskan banyaknya manfaat tempe bagi tubuh, satu di antaranya mengatasi masalah osteoporosis.
Bola.com telah merangkum dari berbagai sumber, manfaat tempe yang jarang Anda ketahui, Kamis (14/5/2020).
Mencegah Osteoporosis
1. Mencegah Osteoporosis
Tempe dan kandungan kalsium dan vitamin K yang ada di dalam sangat baik bagi pembentukan tulang. Jumlah vitamin K dan mineral lainnya dalam tempe mengalami peningkatan setelah adanya proses fermentasi.
Itulah mengapa tempe sangat baik dikonsumsi pengidap osteoporosis, yang memerlukan asupan kalsium tinggi. Rutin mengonsumsi tempe dapat meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang bagi para pengidap osteoporosis.
2. Menurunkan Kolesterol
Selanjutnya, tempa baik untuk menurunkan kolesterol. Memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) bisa memiliki risiko tinggi mengalami serangan jantung dan stroke.
Tempe memiliki kandungan isoflavon, yang berfungsi sebagai penurun kolesterol jahat. Selain itu, kandungan niasin yang ada di dalamnya dapat membantu mengontrol kadar kolesterol.
Tempe sangat efektif menurunkan kolesterol secara alami, terutama bagi yang berisiko serangan jantung atau stroke, yang disebabkan oleh kolesterol jahat.
Advertisement
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Tempe secara umum memiliki khasiat sama baiknya seperti probiotik. Tempe yang mengalami masa fermentasi ini akan membentuk asam fitat serta berbagai macam bakteri baik.
Probiotik baik bagi tubuh untuk membantu meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Dengan memiliki sistem imunitas yang kuat, Anda memiliki risiko rendah terjangkit berbagai penyakit.
Selain itu, tempe mampu menjaga kesehatan tulang dan usus serta membantu melancarkan pencernaan.
4. Menurunkan Gula Darah
Meningkatnya kadar gula dalam darah merupakan gejala dari penyakit diabetes. Diabetes terjadi karena mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan terlalu manis.
Kandungan insulin sangat dibutuhkan bagi penderita diabetes. Untuk mendapatkan kandungan insulin, tempe bisa menjadi alternatif.
Selain itu, kandungan manga sangat dibutuhkan. Kandungan manga merupakan nutrisi untuk membantu menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Manga membantu produksi enzim pencernaan dalam proses glukoneogenesis juga yang dapat menurunkan kadar gula darah.
Dapat Menangkal Kanker
5. Dapat Menangkal Kanker
Kanker dapat merusak jaringan-jaringan dalam tubuh yang sehat. Hal ini terjadi karena adanya sel-sel abnormal yang terus bermutasi dan menghasilkan sel-sel baru dengan gen yang tidak sempurna.
Tempe dipercaya mampu menghambat proses produksi pembuluh darah sel kanker berkati kandungan polifenol dan isoflavon.
6. Mencegah Asma
Serat yang terkandung dalam tempe dapat memengaruhi kesehatan paru-paru. Kesehatan paru-paru dipengaruhi oleh cara serat dan asam lemak memasuki aliran darah.
Tempe berperan penting untuk mengurangi tingkat peradangan terkait respons pernapasan. Tempe juga bisa memperkuat sel-sel kekebalan di paru-paru untuk memiliki reaksi alergi yang lebih lemah.
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari Bola.com (Alfi Yuda/Aning Jati, published 14/5/2020)
Advertisement