Pasar Pinasungkulan Manado Tetap Ramai Meski Jadi Klaster Penyebaran Covid-19

Meski beberapa hari sebelumnya Gugus Tugas Covid-19 mengumumkan ada 3 pasien Covid-19 yang terpapar di kawan tersebut, namun suasana di pasar yang berada di Kecamatan Wanea ini tetap ramai.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 15 Mei 2020, 06:00 WIB
Pasar Pinasungkulan Karombasan, Manado, salah satu pasar tradisional yang ramai dukunjungi warga.

Liputan6.com, Manado - Suasana Pasar Pinasungkulan Manado, Kamis (14/5/2020), tetap ramai seperti biasa. Padahal kawasan ini menjadi satu klaster penyebaran Covid-19 di Sulut.

"Yah, kami tetap berbelanja kebutuhan pokok di sini. Pasar tradisional ini tetap menjadi pilihan kami," ujar Shinta, salah satu pembeli.

Pagi itu Shinta datang untuk membeli beberapa jenis ikan laut, beserta bumbu masak. Dia mengaku sudah sekian lama pasar itu menjadi pilihannya untuk berbelanja kebutuhan dapur.

"Khawatir juga sih dengan berbagai informasi terkait virus corona di pasar ini, karena itu sata tetap mengenakan masker," ujarnya.

Meski beberapa hari sebelumnya Gugus Tugas Covid-19 mengumumkan ada 3 pasien Covid-19 yang terpapar di kawan tersebut, namun suasana di pasar yang berada di Kecamatan Wanea ini tetap ramai.

"Kami masih berjualan seperti biasa, meski memang pengunjung sedikit berkurang," ujar salah satu pedagang.

Sebelumnya Jubir Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulut dr Steaven Dandel menyebut Klaster Pasar Pinasungkulan merupakan salah satu dari 11 klaster penyebaran Covid-19 di Sulut.

"Ada tiga pasien positif yang terkait dengan Klaster Pasar Pinasungkulan," ujar Dandel.

Dandel menjelaskan, klaster adalah sekumpulan kasus penyakit menular yang terhubung oleh satu peristiwa atau lokasi.

"Dalam konteks Covid-19, di Indonesia telah ada banyak sekali klaster," ujarnya.

Contohnya Klaster Bandung yaitu terhubung dengan konvensi keagamaan yang diadakan di Bandung, Klaster Gowa yang terhubung dengan acara keagamaan yang dilakukan di Gowa.

Dandel mengatakan, terkait Klaster Pasar Pinasungkulan yang ada di Kota Manado, adalah sebutan epidemiologi untuk menjelaskan keterkaitan dari 3 kasus Covid-19 (Kasus 41, kasus 46 dan Kasus 57).

Dalam penyelidikan epidemiologi ternyata terkoneksi satu sama lain, dengan aktivitas mereka di tempat perdagangan yang ada di wilayah Karombasan.

Dia menambahkan, tujuan penyebutan klaster untuk memberi informasi kepada masyarakat bahwa di daerah tempat perdagangan itu telah ada tiga kasus positif dan terkoneksi satu sama lain. Supaya masyarakat waspada, karena di lokasi ini sulit diterapkan physical distancing.

"Kalau tidak waspada, bukan tidak mungkin dari 3 kasus Covid-19 akan bertambah dengan cepat," ujarnya.

Hingga, Rabu (13/5/2020), Gugus Tugas Covid-19 sudah melakukan rapid tes terhadap lebih dari 100 warga di sekitra Pasar Pinasungkukan Manado.

"Kita masih menunggu hasilnya seperti apa," ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya