Liputan6.com, Jakarta - Ratusan orang tampak mengantre untuk masuk ke dalam toko label mewah asal Prancis, Chanel, di pusat kota Seoul, Korea Selatan pada Rabu, 13 Mei 2020, terlepas dari kekhawatiran gelombang susulan penyebaran virus corona baru.
Mengutip laman India Today, Kamis (14/5/2020), mereka rela melakukannya demi membeli barang mewah keluaran label tersebut sebelum harganya naik. Sejak pemerintah melonggarkan aturan physical distancing awal bulan ini, warga Negeri Ginseng memang sudah tampak beberapa kali berkerumun demi belanja.
Padahal, penemuan kasus baru COVID-19 di Korea Selatan disebut terkait keramaian di sebuah kelab malam telah membawa ketakutan akan munculnya gelombang susulan infeksi virus SARS-CoV-2.
Baca Juga
Advertisement
Spekulasi daring bahwa harga-harga barang Chanel bakal naik membuat pelanggan rela antre sejak pukul lima pagi. Mengenakan masker, mereka berbaris dan menerima tiket berupa nomor antrean untuk masuk toko yang baru buka pukul 10.30.
Lee Ji-yeon, salah satu pelanggan yang rela antre, mengatakan bahwa ia datang sejak pukul setengah delapan pagi, sementara calon menantunya berada di toko lain juga untuk membeli tas Chanel sebagai hadiah pernikahan yang karena pandemi ditunda sampai tahun depan.
"Kami sudah pergi ke toko Chanel beberapa kali dan berargumen bakal membelinya (tas) atau tidak. Tapi, karena harga bakal naik, kami memutuskan membelinya sekarang," ucap Lee.
Penjualan Produk Mewah di Korea Selatan
Perwakilan Public Relation Chanel di Seoul mengatakan, label tersebut telah memutuskan menaikkan harga di toko-toko di Prancis pada Senin, 11 Mei 2020, dan langkah serupa akan berlaku di semua pasarnya.
"Di waktu yang menantang untuk produsen dan pemasok kami, sangat esensial bagi Chanel untuk terus mendukung dengan cara terbaik yang kami bisa," begitu pernyataan resmi yang dikeluarkan Chanel Paris.
Lotte Department Store sendiri mengatakan, penjualan barang branded naik sekitar 30 persen padae 1--10 Mei ketimbang periode yang sama tahun lalu. "Ada dua hingga tiga kali lipat orang yang mengantre," ucap juru bicara Moon Ho-ik.
Moon menduga, hal ini juga dipengaruh keterbatasan berbalanja barang mewah yang biasanya dilakukan di luar negeri karena lebih murah. Pembatasan perjalanan di masa pandemi membuat mereka membeli dari toko di dalam negeri.
Korea Selaan sendiri merupakan pasar barang mewah terbesar ke-8 di dunia, menurut data Euromonitor.
Advertisement