Cek Fakta: Hoaks Guyonan Mutilasi Martha di Singaparna

Beredar kabar korban mutilasi bernama Martha di Singaparna, sebelum dimutilasi korban dimasukan dalam minyak panas

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Mei 2020, 15:22 WIB
Beredar kabar korban mutilasi bernama Martha di Singaparna, sebelum dimutilasi korban dimasukan dalam minyak panas

Liputan6.com, Jakarta - Beredar kabar korban mutilasi bernama Martha di Singaparna, sebelum dimutilasi korban dimasukan dalam minyak panas.

Kabar tersebut merupakan unggahan akun Facebook La Che Neng Ojol, pada 13 Mei 2020.

Berikut isinya:

"SINGAPARNA SIAGA 1Tah saha nu urang singaparna . Ker berduka citaInfoInfo dari polSeK, untuk masyarakat SINGAPARNA dan sekitarnya diharapkan waspada bila berjalan di malam hari. Tadi malam sekitar jam 00.30 WIB di daerah pasar SINGAPARNA telah ditemukan korban mutilasi bernama Martha. Dia ditemukan dengan kondisi fisik terpotong-potong menjadi 12 bagian. Korban ditemukan warga dengan kondisi terbungkus. Kabarnya sebelum dimutilasi korban dimasukkan ke dalam minyak panas.TRAGISSPolisi sedang menyelidiki identitas Martha secara lengkap. Menurut info dari warga setempat nama lengkap korban adalah MarthaBak Telor.😢😢🙏🙏🙏#haturnuhun. Tong serius teing macana"

Unggahan akun Facebook La Che Neng Ojol telah mendapat 327 komentar dan 558 kali dibagikan.

Meski jika dibaca hingga habis kabar tersebut hanya guyonan, tetapi masuk dalam kategori disinformasi, simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.


Penelusuran Fakta

Kabar yang diunggah akun akun Facebook La Che Neng Ojol mengarah pada guyonan sebab pada akhir tulisan menyebut korban mutilasi adalah 'Marthabak Telor' dan terdapat imbauan untuk tidak serius dalam menyikapi tulisan terebut.

Ditinjau dengan tujuh tipe disinformasi yang dibuat dari situs firstdraftnews.org, First Draft, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung jurnalis, akademisi, dan teknolog dalam upaya pemberantasan hoaks.

Unggahan tentang martha korban mutilasi di Singaparna masuk dalam kategori satire atau parodi.

Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh. Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme. Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi.

Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.

 


Kesimpulan

Kabar korban mutilasi bernama Martha di Singaparna merupakan guyonan, meski begitu kabar tersebut masuk dalam kategori disinformasi sebab dapat mengecoh penerima pesan.

 

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya