Vivo Klaim Jadi Brand Smartphone Nomor 1 di Indonesia

Berdasarkan laporan IDC, secara global, merek Vivo menduduki peringkat kelima vendor smartphone global. Sementara, di pasar smartphone Indonesia, Vivo berada di posisi 1.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Mei 2020, 10:00 WIB
Tampilan Vivo V19 dengan punch hole kecil di layar. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Vivo kini menjadi brand smartphone nomor 1 di Indonesia. Informasi ini, diklaim Vivo, berdasarkan pada laporan perusahaan riset pasar International Data Corporation (IDC) per kuartal pertama 2020.

Mengutip keterangan resmi Vivo yang diterima Liputan6.com, secara global, Vivo menduduki peringkat kelima. Sementara, di pasar smartphone Indonesia, Vivo berada di posisi 1.

Laporan Quarterly Mobile Phone Tracker Q1 2020 oleh IDC ini dikonfirmasi oleh Market Analyst IDC Indonesia, Risky Febrian.

“Untuk kuartal pertama di tahun 2020, IDC telah mengeluarkan data terbarunya, dan Vivo berada di urutan satu untuk industri smartphone di Indonesia," kata Risky, Jumat (15/5/2020).

Sebelumnya pada kuartal 3 dan 4 tahun 2019, Vivo menduduki posisi 2 di pasar smartphone Indonesia. Namun ini Vivo melesat naik ke posisi pertama dengan market share 27,4 persen.

Senior Brand Director Vivo Indonesia, Edy Kusuma mengatakan, pencapaian ini berkat dukungan konsumen Vivo Indonesia.

"Bagi kami, ini merupakan sebuah indikator kepercayaan konsumen terhadap kami dari segala pihak seperti produk dan layanan yang kami tawarkan," kata Edy.


Capaian Global Vivo

Vivo Y30 yang baru meluncur di Indonesia. (Sumber: Vivo)

Vivo menyebut, menguatnya pencapaian di pasar Indonesia sejalan dengan pencapaian Vivo di pasar smartphone global.

Berdasarkan laporan IDC ini, Vivo mengklaim mengalami pertumbuhan market share secara global dengan persentase sebesar 7 persen.

Vivo mencapai posisi 5 besar smartphone global dengan total pengapalan 24,8 juta unit smartphone sepanjang kuartal pertama 2020.

Vivo mengakui, awal 2020 sebagai masa yang berat bagi industri smartphone karena permintaan konsumen turun di masa pandemi Covid-19.

Apalagi, pemerintah juga meminta masyarakat untuk terus tinggal di rumah. Situasi pandemi juga memicu melemahnya ekonomi global.


Bakal Kerja Lebih Keras

Peluncuran Vivo V19 di Jakarta, Selasa (10/3/2020). (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Untuk itu, Vivo merasa harus bekerja lebih keras dengan strategi baru agar penjualan tetap terjaga.

Misalnya saja dengan menghadirkan lebih banyak varian smartphone, meningkatkan teknologi, hingga fitur-fiturnya.

Vivo juga memperluas promosi dan memastikan produk ada di pasaran. Strategi penjualan juga berubah karena menyesuaikan kondisi pandemi. 

(Tin/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya