Pulihkan Ekonomi, Pemilik Lippo Mochtar Riady Sarankan Pemerintah Dekati China

Konglomerat sekaligus Chairman Lippo Group Mochtar Riady mengatakan, Indonesia akan sulit untuk kembali memulihkan ekonomi pasca wabah virus Corona.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 14 Mei 2020, 16:40 WIB
Chairman Lippo Group Mochtar Riady memberikan sambutan saat peresmian pembangunan kembali Gedung C FISIP Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5/2019). Gedung tersebut diberi nama Mochtar Riady Social & Political Research Center. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Konglomerat sekaligus Chairman Lippo Group Mochtar Riady mengatakan, Indonesia akan sulit untuk kembali memulihkan ekonomi pasca wabah virus Corona (Covid-19) usai.

Dia lantas membandingkan kondisi saat ini dengan masa pemulihan krisis ekonomi yang melanda dunia pada 2008 silam.

"Ini adalah satu krisis ekonomi yang sangat serius. Maka pandemi ini berapa tahun, sungguh tidak satu orang mengetahui," kata dia dalam sesi bincang-bincang virtual, Kamis (14/5/2020).

Mochtar Riady menyarankan agar pemerintah mampu menjalin hubungan yang lebih dekat dengan negara maju seperti China dan Amerika Serikat (AS). Sebab, negara adidaya tersebut dianggapnya punya modal sumber daya manusia hingga teknologi yang sangat baik.

Menurut dia, tanpa menjalin hubungan dengan negara-negara tersebut maka ke depan ekonomi Indonesia akan kurang maksimal.

"Kita perlu mengandalkan kewaspadaan sedia payung. Saya sebagai orang tua hanya bisa memberikan warning nothing to lose," imbuh dia.

Sebagai gambaran, wabah Corona disebutnya telah menimbulkan efek domino yang mengacaukan perekonomian dunia. Dia mencontohkan, banyak perusahaan besar yang collapse akibat kondisi ini.

"Domino effect terjadi setelah 10 hari (pandemi tersebar). Singapore Airline kesulitan, perusahaanminyak raksasa bangkrut 10 hari kemudian, satu perusahaan raksasa bangkrut, perusahan minyak raksasa bangkrut," tutur dia.


Update Corona 14 Mei: Pasien Sembuh dari Covid-19 Bertambah Jadi 3.518 Orang

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan di Kantor Staf Presiden, Komplek Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Keterangan terkait isu virus corona serta mengantisipasi informasi hoaks tentang virus tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan kasus virus corona Covid-19 di Indonesia.

Yurianto melaporkan, jumlah kasus sembuh dari virus corona Covid-19 di Indonesia hari ini, Kamis (14/5/2020) bertambah 231 orang.

 

"Sedangkan jumlah total keseluruhan pasien positif yang dinyatakan sembuh, sampai hari ini sebanyak 3.518 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers daring di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis.

Sementara kasus positif virus corona Covid-19 per hari ini bertambah  568 orang. Dengan begitu, total akumulatif pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 16.006 orang. 

Kasus kematian akibat virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China ini juga bertambah 15 orang. Sehingga total pasien meninggal akibat Covid-19 di Indonesia menjadi 1.043 orang.

Data update pasien corona Covid-19 ini tercatat sejak Rabu, 13 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya