Jakarta- Banyak pemain muda bersinar musim lalu. Sinar deretan wonderkid ini diharapkan tetap benderang pada musim 2019-2020. Namun, prediksi ada yang tidak tepat.
Ada beberapa di antara mereka yang justru dianggap mengalami kemunduran penampilan.
Advertisement
Bisa dimaklumi, tidak mudah bagi pemain muda atau mereka yang di bawah usia 21 tahun, untuk menemukan bagi konsistensi performa.
Berbagai faktor bisa menjadi penyebabnya. Mulai emosi yang masih labil hingga butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru selepas pindah ke klub anyar musim ini.
Contoh paling kentara bisa dilihat pada Matthijs de Ligt. Pemain asal Belanda ini musim lalu begitu luar biasa bersama Ajax Amsterdam.
Saat belum genap berusia 20 tahun, de Ligt telah menjadi kapten tim De Godenzonen dan sosok penting dalam kiprah Ajax hingga mencapai semifinal Liga Champions 2018-2019 serta dobel gelar domestik, Eredivisie dan Piala KNVB.
Peran de Ligt sangat sentral di Ajax. Pada awal musim 2019-2020, dia memutuskan gabung Juventus, klub raksasa Italia sekaligus klub profesional pertamanya di luar Ajax (Belanda).
Banyak yang menilai, de Ligt mengalami penurunan performa sejak membela panji-panji Bianconeri.
Di sisi lain, tak hanya de Ligt saja yang mendapat penilaian seperti itu. Beberapa pemain muda top lainnya, yang digadang-gadang bersinar musim ini, justru terlihat melempem.
Berikut Bola.com merangkum, siapa saja pemain muda ternama yang dianggap mengalami kemunduran performa pada musim 2019-2020 ini.
Matthijs de Ligt - Juventus
Ajax melaju ke semifinal Liga Champions 2018-2029 dengan menghancurkan Real Madrid di fase 16 besar dan Juventus di babak perempat final. Ajax andal di belakang dan rajin melakukan serangan.
Matthijs de Ligt menjadi alasan kukuhnya pertahanan Ajax kala itu. De Ligt jadi kapten Ajax di usianya yang baru 18 tahun.
Meski sudah dibantah, kabar yang beredar sebelumnya menyebut de Ligt pindah ke Juventus setelah mendapat bujukan Cristiano Ronaldo.
Namun, sejauh ini, dia kiprahnya di Juventus belum berhasil. Dia hanya menjadi pilihan keempat di posisinya, dan bahkan lumayan sering mengalami cedera.
Advertisement
Callum Hudson-Odoi - Chelsea
Chelsea mungkin berhasil memenangi kompetisi usia muda secara beruntun, tetapi beratnya tekanan manajer di tim senior, membuat para pemain muda kerap tidak mendapat kesempatan.
Maurizio Sarri merasakan kondisi itu semasa membesut the Blues. Namun, dia bereaksi saat salah seorang pemain mudanya, Callum Hudson-Odoi, dikabarkan digoda Bayern Munchen.
Callum Hudson-Odoi lantas menjalani musim debut yang hebat dan sensasional di sisi sayap kiri tim senior Chelsea pada Desember 2017. Pemain kelahiran 2000 ini menunjukkan kreativitas dan visi, dengan umpan-umpan silang akurat.
Sayangnya, itu semua belum terlihat pada musim ini. Lantaran cedera, dia seperti kehilangan kepercayaan diri dan kalah bersaing dengan Christian Pulisic.
Pulisic merupakan pemain sayap kanan, namun terpaksa dipindah ke kiri karena permainan Odoi tak sesuai ekpektasi.
Frenkie de Jong - Barcelona
Apabila Anda melihat rekam jejak transfer Barcelona akhir-akhir ini, mungkin merasa sedih dengan transfer Frenkie de Jong.
Gelandang muda Belanda ini sejatinya punya begitu banyak hal bagus untuk ditawarkan. Dia tak lelah berlari, kuat dalam melindungi pertahanan, maupun mengantar bola ke dapan. Pemain berusia 23 tahun ini melakukan semuanya.
Kemudian, dia bergabung dengan Barcelona. Kini,mantan pemain Ajax ini seolah tak melakukan apa-apa. Banyak yang menilai, skill sepak bolanya yang paling banyak mengalami kemunduran di antara bintang muda lainnya.
Di lapangan, Frenkie de Jong bukan lagi petualang. Dia hanya memberi umpan samping. Tak lagi melindungi pertahanan, lantaran itu sudah menjadi tugas Sergio Busquets. Dia tak lagi menyebar bola ke depan, karena itu merupakan tugas Arthur.
Sumber: Ronaldo.com
Disadur dari Bola.com
Advertisement