Cara Mudah Mengenali Bensin Oplosan

Lupa mengecek isi tangki bensin ataupun indikator bahan bakar bisa menyebabkan kendaraan mogok. Saat menyadari kondisinya sudah mulai tipis, mau tidak mau harus segera mencari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

oleh Septian Pamungkas diperbarui 15 Mei 2020, 16:30 WIB
Penjualan bensin eceran di Palu masih ramai diserbu pembeli.

Liputan6.com, Jakarta - Lupa mengecek isi tangki bensin ataupun indikator bahan bakar bisa menyebabkan kendaraan mogok. Saat menyadari kondisinya sudah mulai tipis, mau tidak mau harus segera mencari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Bila tak ditemukan, pengendara biasanya akan mencari pedangan bensin eceran, walau kualitas bensin tak diketahui secara pasti. Meski hanya satu liter, hal tersebut tentu bisa mengganggu performa dan kinerja mesin.

Agar mengetahui bensin yang akan dibeli oplosan atau tidak, berikut cara mudahnya seperti dilansir Federal Oil.

Cara pertama, pemilik bisa melihat warna bensin yang akan dibeli. Bensin oplosan biasanya memiliki warna tak terlalu pekat dan cenderung lebih bening karena sudah dicampur dengan zat lain.

Cara kedua, celupkan satu ruas jari ke dalam bensin. Setelah itu, diamkan sekitar 1 menit. Lihat, apakah bensin tersebut menguap dengan cepat atau masih ada yang tersisa di jari.

Apabila masih ada yang tersisa dan menempel di permukaan jari, dapat dipastikan itu adalah bensin oplosan.


Cara Lain

Cara terakhir, membutuhkan koran bekas untuk menggunakannya. Celupkan koran bekas ke dalam bensin yang terindikasi dioplos oleh penjual. Jika koran tersebut luntur, dapat dipastikan bensin tersebut oplosan.

Meskipun tidak semua penjual bensin eceran melakukan praktik nakal, pemilik kendaraan wajib menjaga kesehatan mesin dengan menggunakan bensin tanpa timbal dan bebas dari oplosan.

Jangan lupa selalu pantau indikator bahan bakar ketika perjalanan, agar tidak terjebak dengan penjual bensin eceran pinggir jalan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya