Liputan6.com, Jakarta - Pupuk Kaltim meraih predikat Excellence dengan rating AA, pada ajang HR Excellence Awards 2020 kategori Learning and Development Strategy dan HR Transformation. Capaian ini melihat perjalanan transformasi bisnis Perusahaan yang lekat dengan dunia manajemen modern, khususnya di era industri 4.0 yang diterapkan melalui sejumlah strategi dalam meningkatkan daya saing perusahaan di kancah global.
Direktur SDM dan Umum Pupuk Kaltim Meizar Effendi, mengatakan Pupuk Kaltim menyadari transformasi bisnis sangat menentukan perkembangan Perusahaan, dengan menjalankan strategi andal melalui integrasi inovasi, HR strategy dan digital transformation secara terpadu dan sistematis.
Advertisement
Tantangan yang kian kompleks dan dinamis, juga menuntut Pupuk Kaltim mengambil langkah strategis dalam mendukung optimalisasi dan efisiensi kinerja, khususnya meningkatkan produktivitas dan realisasi target, seperti penyelarasan proyeksi tren masa depan agar selalu siap menghadapi tantangan bisnis, serta mengoptimalkan peluang demi keberlangsungan Perusahaan.
“Saat ini kami tengah menyiapkan HR strategy sebagai salah satu aspek yang harus diintegrasikan di lingkungan Perusahaan,” kata Meizar Effendi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (
Menurut dia, HR strategy setidaknya memiliki dua peran penting yang saling terkait, di antaranya mengacu pada roadmap Perusahaan 2018-2022, yang terfokus pada Profit, People dan Planet. HR strategy juga wajib mendukung penerapan industri 4.0 berupa Portofolio Investment, Production Efficiency dan Product Diversification.
Dari dua peran tersebut, HR strategy Pupuk Kaltim dirumuskan pada tujuh hal utama, yakni organisasi yang agile dan adaptif, empowering millenials, inovasi dan breakthrough project, HR digitalization, penguatan kompetensi, membangun agility dan business awareness, serta learning beyond boundaries.
Organisasi yang agile dan adaptif merupakan kunci mencapai strategi korporasi, sekaligus mendukung penerapan industri 4.0. Dikatakan Meizar, organisasi yang agile dapat meningkatkan produktivitas serta organizational culture health index (OCHI), sehingga mampu mengoptimalkan budaya organisasi.
“Kami membentuk 32 tim ad hoc yang ditetapkan oleh SK Direksi, didukung ratusan tim yang tanpa SK,” ujar Meizar.
Program Bagi Karyawan
Pupuk Kaltim juga menyasar pemberdayaan milenial yang kini 60 persen lebih dari total karyawan melalui beberapa program, seperti program Millennials Talk, dengan mengundang CEO untuk sharing knowledge terkait berbagai hal mulai kondisi Perusahaan hingga global.
Selanjutnya Millennials TV, televisi lokal yang bisa dijangkau seluruh area Pupuk Kaltim, yang dikelola karyawan milenial. Ada lagi Millennials Coaching and Breakthrough Project dengan bimbingan pejabat setara General Manager, serta Strategizing Millenials melalui penugasan pada posisi manajerial di jabatan strategis.
“Saat ini ada 21 milenial yang menduduki jabatan Manager, karena mereka generasi yang akan menggantikan,” lanjut Meizar.
Untuk Inovasi dan breaktrough project, Pupuk Kaltim mengarahkan strategi dalam mendorong inovasi, agar karyawan mampu mengembangkan kapasitas diri. Hasil inovasi dilombakan melalui pada ajang Pupuk Kaltim Innovation Awards dan pemenangnya akan mewakili Perusahaan pada kompetisi tingkat nasional hingga internasional.
Terkait HR Digitalization, sudah banyak transformasi bisnis Pupuk Kaltim yang didukung teknologi digital, diantaranya eKPI, E-Library, Simpel (sistem manajemen pelatihan), SAP HCM, ESS, Belajar, People Analytics, SInergi (display job description dan job evaluation), e-SIM, Empiris dan 360, serta menjadikan SDM sebagai business partner.
Penguatan kompetensi karyawan juga menjadi komitmen Pupuk Kaltim dalam memberikan nilai tambah, dilakukan melalui penguatan kompetensi diri dan sertifikasi yang diakui secara internasional, seperti operation and maintenance for ammonia, urea and NPK plant. Perusahaan juga memberi kesempatan mengikuti pembelajaran tanpa batas (learning beyond boundaries) bagi karyawan, dengan membentuk perpustakaan online, aktivitas pembelajaran melalui game (gamification) dan meningkatkan kolaborasi pada co-working space, serta e-learning.
“Kami juga mengirim tenaga kerja scholarship ke luar negeri, untuk kebutuhan seperti biofertilizer, environmental friendly production, product diversification dan NPK chemical,” terang Meizar.
Advertisement