Liputan6.com, Surabaya - Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso menceritakan mengenai kondisi persebaran Corona COVID-19 di Pasar Keputran Surabaya.
Menurut Kohar, Pasar Keputran Surabaya ini merupakan pasar sentral di Jawa Timur, khusus di Surabaya. Banyak pedagang dari luar Surabaya yang datang ke Pasar Keputran. Sehingga potensi persebaran COVID-19 juga tentang terjadi.
"Salah satunya adalah pedagang yang terkonfirmasi positif COVID-19 berasal dari Pujon Malang, yang tercatat sebagai kasus 693. Beliau merupakan pengepul di Pasar Pujon, yang sering riwa-riwi ke Pasar Keputran. Beliau terkonfirmasi positif dan kemudian meninggal dunia," ujar dia dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Kamis (14/5/2020) malam.
Baca Juga
Advertisement
Kohar melanjutkan, kemudian juga ada pedagang sayur yang juga sering riwa-riwi Surabaya ke Jombang. "Beliau bersama isteri terkonfirmasi positif COVID-19 dan mereka berdua sekarang masih di rawat di rumah sakit setempat," ucapnya.
Kemudian ada pedagang sayur dari Krian, yang juga kulakan di Keputran, juga mengalami sakit. Kemudian ada pengunjung pasar yang sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga, dia hanya ke pasar saja, kemudian juga sakit. Selanjutnya ada pedagang ikan, yang dari sana kemudian juga sakit
"Artinya bahwa masalah di pasar ini menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Dan saya dengar dari Dinkes Pemkot Surabaya, bahwa mereka sudah melakukan screening, tapi juga belum keseluruhan sehingga kemudian masih belum maksimal," ujar Kohar.
"Memang ada yang reaktif sebanyak 14 orang, ini perlu dilakukan swab, tapi juga bukan hanya swab saja tapi juga harus di tracing, supaya ketemu potensi menularnya kemana, itu yang harus dilakukan," ucap Kohar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pemkot Surabaya Gelar Rapid Test di Pasar Keputran
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar rapid test atau tes cepat COVID-19 di Pasar Keputran, Surabaya, Jawa Timur pada Selasa malam, 12 Mei 2020. Ada 50 pedagang jalani rapid test di Pasar Keputran, Surabaya.
"Dari 50 pedagang yang ikut rapid test, ada sejumlah pedagang reaktif. Info yang saya dapat ada delapan pedagang, ada juga 10 pedagang atau 12 pedagang. Informasi resminya di Dinkes (Dinas Kesehatan)," ujar Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Rabu, 13 Mei 2020 seperti dikutip dari Antara.
Dia menuturkan, rapid test tersebut merupakan hasil penelusuran penyebaran atau penularan COVID-19 yang dilakukan Pemkot Surabaya di wilayah Pasar Keputran. Dari hasil penelusuran itu diketahui ada warga yang tinggal di gang dekat Pasar Keputran yang positif COVID-19.
"Makanya kita lakukan rapid test kepada pedagang sebagai upaya mencegah penularan COVID-19 yang lebih luas," ujar dia.
Hebi mengatakan, rapid test tidak hanya dilakukan di Pasar Kembang saja, melainkan sudah dilakukan di sejumlah pasar seperti halnya Pasar Simo, Pasar Simo Gunung dan Pasar Kembang yang dilakukan pada Rabu ini.
Sebetulnya, lanjut dia, pihaknya ingin semua pedagang pasar tradisional di Surabaya dilakukan rapid test. Hanya saja, lanjut dia, alat yang digunakan untuk rapid test di Pemkot Surabaya jumlahnya terbatas.
"Maunya setiap pasar dilakukan rapid test. Tapi alatnya tidak ada. Jadi kami menfokuskan untuk kasus-kasus tertentu saja," ujar dia.
Meski demikian, lanjut dia, bila nanti ada pedagang yang dinyatakan reaktif usai menjalani rapid ters, maka akan ditindaklanjuti dengan mengikuti tes "swab" untuk memastikan positif atau negatif COVID-19.
Advertisement