Liputan6.com, Jakarta - Menggelar video conference bersama Dirjen Hubdar Irjen Pol Budi Setiadi, Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono didampingi Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusuf dan Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto menegaskan larangan mudik masih berlaku hingga hari ini.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, antisipasi lonjakan pemudik yang nekat pulang ke kampung halaman sudah disiapkan dan dikoordinasikan.
Baca Juga
Advertisement
"Perlu diketahui sudah kita putarbalikkan 43 ribu kendaraan yang berusaha mudik, ini bukti kita serius menangani pelarangan mudik, pembuktian juga dengan adanya penangkapan 200 Unit Travel gelap yang diamankan Polda Metro Jaya," kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono.
Kakorlantas juga menegaskan, Pos Pantau menuju Jawa dan Sumatera akan diperketat pengamanannya. Selain itu, titik penyekatan di jalur Tol akan semakin ditingkatkan.
"Yang lebih rumit lagi penjagaan di arteri, namun untuk arteri kita akan pertebal pengamanan titik penyekatan hingga ke polres-polres untuk terus memantau kendaraan yang melintas melalui jalur tikus, terlebih untuk jalur pantura 24 jam penuh harus all out," ujarnya.
Lonjakan Pemudik
Kakorlantas Memperkirakan lonjakan pemudik mungkin saja terjadi pada tanggal 15 Mei hingga akhir Mei. Tak sedikit masyarakat mungkin akan memanfaatkan celah mudik usai Hari Raya Lebaran.
Sebelumnya, Operation & Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Fitri Wiyanti memprediksi puncak lalu lintas yang meninggalkan Jakarta jelang Lebaran akan terjadi pada 21 Mei 2020 (H-3 Lebaran).
Advertisement
Penurunan Volume Kendaraan
Meski demikian, Fitri memprediksi adanya penurunan lalu lintas jelang lebaran 2020, yaitu sebesar 62,5 persen.
Prediksi penurunan volume lalu lintas dihitung berdasarkan asumsi tidak ada yang melakukan kegiatan mudik lebaran, karena adanya larangan dari pemerintah dalam bentuk pengendalian di sejumlah moda transportasi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement