Peneliti Beijing Sebut Senyawa dalam Licorice Berpotensi jadi Antivirus COVID-19

Peneliti di Beijing, Tiongkok lakukan studi terhadap potensi licorice untuk pengobatan COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Mei 2020, 04:00 WIB
Ilustrasi licorice. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Senyawa dalam ekstrak akar manis atau licorice memiliki potensi sebagai antivirus dalam pengobatan COVID-19. Temuan ini diungkap oleh sebuah studi para peneliti di Beijing, Tiongkok.

Para peneliti dari Peking University dan Academy Military Science mengatakan bahwa tanaman akar manis atau licorice memiliki senyawa yang disebut liquiritin. Mereka mengatakan, kandungan tersebut bisa mencegah replikasi strain virus dengan cepat dalam sel monyel.

"Kami merekomendasikan liquiritin sebagai kandidat kompetitif untuk perawatan COVID-19," kata para peneliti dalam laporan yang dimuat di laman bioRxiv, dikutip dari South China Morning Post pada Jumat (15/5/2020).

Namun, studi yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mempercepat proses penelitian ini belum mendapatkan penilaian sejawat atau peer-review.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Manfaat Lain Akar Manis

Ilustrasi penelitian. (iStockphoto)

Mengutip International Business Times, peneliti juga melakukan uji liquiritin pada tikus selama tujuh hari. Mereka menemukan bahwa kandungan ini tidak menunjukkan toksisitas atau efek samping dalam dua eksperimen independen.

Mereka juga mengatakan bahwa liquiritin berfungsi sebagai antioksidan, antidepresan, anti-inflamasi, neuroprotective, serta memiliki efek teraupetik pada pasien penyakit jantung.

Ekstrak akar manis umumnya digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan dan gastrointestinal, selain juga sebagai pemanis.

Para peneliti tersebut juga mengatakan, senyawa tersebut punya potensi sebagai antivirus yang luas dan kuat pada patogen virus lain seperti hepatitis B dan juga HIV.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya