Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor buah manggis ke China sebanyak 111 persen pada periode kuartal pertama tahun 2020 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Tercatat ekspor buah tropis eksotik ke China sebanyak 34,71 ribu ton dengan total pengiriman 2.980 kali. Sementara pada periode sama tahun 2019 hanya berhasil membukukan 16,43 ribu ton dengan total pengiriman 1.829 kali.
"Kenaikan yang cukup signifikan tentunya menjadi kabar menggembirakan, terlebih disituasi yang serba melamban akibat pandemi Covid-19 ini. Patut kita syukuri, dan selamat bagi para petani manggis yang telah berhasil menghasilkan produk berkualitas ekspor," kata Kepala Barantan Ali Jamil, Jumat (15/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Jamil, berdasarkan data sertifikasi ekspor yang tercatat pada sistem automasi perkarantinaan, IQFAST, tren ekspor manggis terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Pencapaian itu disebutnya berkat upaya dan kerja keras petani, kelompok tani dan pemilik rumah kemas, sehingga protokol ekspor dapat dipenuhi dan pelayanan pemeriksaan karantina semakin efektif. Di samping itu, ekstraksi kulit manggis banyak menjadi bahan baku industri farmasi dan kosmetik di negara tujuan ekspor.
Total Ekspor
Secara total, keseluruhan fasilitasi ekspor manggis Indonesia pada Januari hingga April 2020 sebanyak 45,33 ribu ton dengan pengiriman 4,427 kali, atau secara keseluruhan naik dua kali lipat dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 21,05 ribu ton.
Negara tujuan ekspor saat ini didominasi China, yakni sebanyak 77 persen. Negara lain yang juga turut mendatangkan manggis dari Indonesia antara lain Australia, Malaysia, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Perancis, dan Belanda.
Advertisement