Pemkot Palembang Pastikan Stok Pangan Aman Jelang PSBB

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Palembang sedang dipersiapan oleh Pemkot Palembang, salah satunya pasokan pangan yang aman.

oleh Nefri Inge diperbarui 15 Mei 2020, 21:16 WIB
Aktivitas jual beli beli di pasar kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Bank Indonesia memproyeksikan terjadi inflasi di Januari 2020 bersumber dari beberapa komoditas pangan yang mengalami tekanan harga, di antaranya telur ayam akan berkontribusi juga ke inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Palembang - Persiapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.

Salah satunya memastikan pasokan pangan aman jelang penerapan PSBB pada H+2 Idul Fitri 1441 Hijriah mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa, saat mengikuti rapat pembahasan Pembentukan Satgas Monitoring Ketahana Pangan Daerah, bersama Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), Jumat (15/5/2020) pagi.

Sekda Ratu Dewa mengatakan, ketahanan pangan di wilayah kota Palembang masih dalam keadaan stabil dan dinyatakan aman. Hal ini berdasarkan dari laporan Dinas Perdagangan (Disdag) dan Dinas Pertanian Kota Palembang.

"Semuanya stabil dan stok kita cukup, sudah satu per satu dicek pasokannya. Untuk harga pangan di pasaran, masih dalam kondisi stabil," katanya di Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo.

Namun diakuinya, ada beberapa stok pangan yang mengalami sedikit kenaikan harga. Seperti harga daging ayam ras potong, dari harga Rp28.000 per Kilogram menjadi Rp30.000 per Kilogram.

Diungkapkan Kepala Disdag Kota Palembang Hardayani, ketersediaan 11 bahan pokok pangan saat ini masih aman. Bahkan pasokannya mencukupi untuk tiga bulan ke depan untuk seluruh warga Palembang Sumsel.

"Karena stok masih aman, bahkan sampai Covid-19 (PSBB Palembang) nanti. Seperti pasokan beras, minyak ataupun gula sudah cukup," katanya.

Terkait kenaikan harga sendiri, lanjutnya, hanya gula dan ayam masih berada di harga yang cukup mahal. Selebihnya harga pasokan pangan kembali normal.

Dari pantauan petugas Disdag Sumsel, ada tiga komoditi yang masih mengalami kenaikan harga. Yaitu daging ayam boiler dari Rp27.600 per Kilogram menjadi Rp31.000 per Kilogram atau sebesar 12,3 persen.

Harga cabe rawit hijau melonjak dari harga Rp34.200 per Kilogram menjadi Rp35.400 per Kilogram, atau peningkatan sebesar 3,5 persen. Lalu bawang merah meningkat dari harga Rp57.600 per Kilogram menjadi Rp58.600 per Kilogram atau melonjak 1,7 persen.

"Komoditi ini dipantau di lima pasar tradisional di Palembang, yaitu di Pasar Tradisional KM 5 Palembang, Pasar Cinde Palembang, Pasar Tradisional Lemabang Palembang, Pasar Soak Bato 26 Ilir Palembang dan Pasar Padang Selasa Palembang," ucap Kadisdag Sumsel Iwan Gunawan Syaputra.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya