Liputan6.com, Jakarta - Pandemi yang terjadi membuat pabrikan otomotif harus menaikkan harga jual kendaraan di Indonesia. Namun, hal berbeda ditunjukkan PT Honda Prospect Motor (HPM).
"Sejauh ini kami belum berencana menaikkan harga. Karena di tengah pandemi ini kami fokus ke pelayanan," kata Business Innovation & Sales Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Menjadi salah satu strategi penjualan, Honda mengaku pihaknya hanya menaikkan harga jual mobil di awal tahun untuk penyesuaian Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB).
"Untuk harga di Mei kami belum bahas lebih jauh. Tapi kenaikan harga baru terjadi di awal tahun saja," tutur Yusak.
DP 40 Persen
Selain itu, pembelian kendaraan dengan sistem kredit saat ini membutuh down payment (DP) hingga 40 persen. Hal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya penjualan kendaraan Honda sepanjang bulan April.
"Sekarang leasing untuk DP sangat protektif. Sekarang harus 40 persen. Nah ini jadi salah satu faktor penjualan kami turun di bulan April," ujarnya.
Advertisement
50 Persen Membeli dengan Sistem Kredit
Untuk persentase penjualan cash dan kredit di tengah Pandemi, HPM mengaku 50 persen konsumennya masih memilih menggunakan sistem kredit.
"Kalau Brio itu pembelinya 60 persen pasti kredit. Itu karena memang pasarnya kan pembeli pertama. Jadi memang sangat berpengaruh sekali," tandas Yusak.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement