Liputan6.com, Jakarta - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengajak masyarakat untuk terus kreatif dan adaptif di tengah kondisi pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) yang sudah hampir tiga bulan melanda Indonesia.
Bersama dengan Etanee, platform solusi belanja produk bahan pangan, BFI Finance berkolaborasi mengadakan diskusi daring (online) yang dapat memberikan ide-ide segar kepada masyarakat yang mencari dan membuka peluang baru di tengah pandemi ini.
“Segala keterbatasan dan ketidakpastian yang ada justru mengasah pikiran dan kemampuan kita untuk lincah melihat peluang. Diskusi online ini merupakan salah satu cara kami berbagi semangat dan mengajak masyarakat untuk gali inovasi sehingga kita semua dapat melalui kondisi ini dengan tetap optimis,” ucap Sudjono, Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance.
Baca Juga
Advertisement
Situasi dan kondisi selama berlangsungnya pandemi COVID-19 ini tidak hanya berimbas pada kesehatan, tetapi juga meluas ke berbagai sektor khususnya ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 2,97 persen di kuartal I-2020 kemarin, terendah sejak 2001 lalu.
Merosotnya pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan masih akan terus berlangsung sebagai dampak COVID-19 pada kuartal II-2020 atau selama periode April-Juni tahun ini. Meski begitu, Indonesia tidak boleh pesimis. Kita semua harus tetap produktif mendorong pemulihan ekonomi dengan beragam peluang dan inovasi.
Diskusi yang bertajuk “Inovasi di Tengah Pandemi? Yuk, Bisa!” ini mengupas bagaimana sebuah perusahaan maupun pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus tetap inovatif, bertahan, dan pandai menemukan celah baru yang positif di tengah situasi ekonomi yang lesu.
“Kami berharap diskusi yang dilakukan secara online ini dapat memberikan masukan-masukan berharga bagi siapa pun, sehingga dapat kembali bangkit untuk mendorong roda pertumbuhan ekonomi nasional ke arah lebih baik. Kami juga akan selalu mengoptimalkan layanan dalam kondisi apapun demi memberikan solusi keuangan yang tepat untuk konsumen dan masyarakat,” terang Sudjono.
Sejalan dengan semangat untuk berbagi, Founder dan CEO Etanee, Cecep Muhammad Wahyudin, mengatakan, untuk dapat bertahan dan menciptakan inovasi baru, para pelaku usaha atau UMKM harus mengetahui dan membaca situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat.
Mulai dari perubahan kebiasaan hingga kebutuhan masyarakat itu sendiri. Misalnya, saat ini sektor-sektor yang bertahan bahkan melejit yakni ada sektor jasa, sektor kesehatan, maupun sektor pangan. Hal ini harus dipahami oleh pelaku bisnis, sektor mana yang mengalami peningkatan dan bisa bertahan lalu baru pilih produk apa yang akan dipasarkan.
“Kita harus menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Saya pun pernah berada di masa krisis seperti tahun 1998 dan 2012. Namun, kita harus bisa membaca peluang-peluang yang dapat di ambil sehingga usaha dapat terus bertahan saat krisis,” ujarnya.
Hal yang terpenting saat ini, lanjut Cecep, adalah pemanfaatan digital marketing. Teknologi mulai menyentuh semua lini bisnis, sehingga sebagai pelaku usaha, teknologi menjadi suatu hal yang utama.
“Kalau sudah bicara teknologi, kita harus berpikir panjang. Tidak hanya memikirkan kualitas, tapi juga kuantitas karena semua jadi terbuka dan orang bisa akses dengan mudah. Kita pun sebagai pelaku usaha harus menjaga kesiapan produksi,” tegas Cecep yang juga bergelar dokter hewan.
Cecep berharap diskusi yang dilakukan secara daring ini dapat memberikan manfaat tidak hanya pelaku usaha yang menjalankan bisnisnya, namun juga menginspirasi siapa pun untuk jeli melihat kesempatan baru. Terus mencari ide atau inovasi guna mewujudkan rencana usaha atau karir impian lainnya.
Diskusi online dengam tajuk “Inovasi di Tengah Pandemi? Yuk, Bisa!” bisa disimak di YouTube Channel BFI Finance Official. Sebagai informasi, Etanee Food Marketplace adalah platform rantai pasok digital untuk industri pangan dan pertanian yang menghubungkan pemasok, infrastruktur logistik, dan penjual yang terhubung langsung secara online kepada pembeli. Aplikasi ini, merupakan kiprah para pengusaha muda dan praktisi pemasaran asal Cianjur, yang juga para alumnus Institut Pertanian Bogor.