Liputan6.com, Jakarta - KBRI Manila kembali membantu proses repatriasi 95 WNI dari Filipina.
Mereka telah tiba di Jakarta dan kini sedang menjalani proses swab test di RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran sejak 14 Mei 2020. Walaupun sebelum tiba di Tanah Air mereka sudah menjalani rapid test dan dinyatakan negatif, mereka tetap harus menjalani proses ini sebelum nantinya diizinkan pulang ke rumah masing-masing.
Menurut informasi dari salah satu WNI yang ikut dalam proses repatriasi, mereka butuh waktu 2 hingga 3 hari hingga hasil swab test diberikan.
Advertisement
Dari 95 WNI yang ikut dalam proses repatriasi, 21 orang merupakan mahasiswa sekolah pilot, 32 orang adalah anggota jemaah tabligh akbar dan lainnya memiliki jenis pekerjaan yang beragam.
Alasan kepulangan mereka pun beragam, namun mayoritas tentu karena dampak dari pandemi Corona COVID-19 yang membuat mereka tidak beraktivitas atau bekerja seperti biasa.
Dari seluruh peserta repatriasi tersebut, mereka pun datang dari beragam daerah di Filipina. Misal para mahasiswa pilot dari wilayah Marinduque, sedangkan jemaah tabligh ada yang datang dari Palawan, Zamboanga, Basilan dan sisanya dari Manila.
Simak video pilihan berikut:
Dibantu KBRI Manila
Menurut Rudy, salah satu jemaah tabligh akbar yang ikut serta dalam proses repatriasi tersebut, proses ini dapat berjalan dengan lancar dengan bantuan KBRI Manila.
"Yang jelas alhamdulillah sebab kerjasama yang baik antara para WNI dan pihak KBRI Manila, terutama Bapak Sinyo Sarundajang selaku dubes Indonesia di Manila, seluruh proses repatriasi ini bisa berjalan dengan baik tanpa ada kendala," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pihak KBRI membantu proses ini dari mulai sejak pendataan, proses perpanjangan visa, pembuatan sertifikat kesehatan dari barangay (setingkat kecamatan di Indonesia), pencarteran pesawat, sampai kepada proses kepulangan sampai Tanah Air.
Advertisement