Waduh, 21 Pedagang Pasar Petunggungan Kebumen Positif Rapid Test

Rapid test dilakukan usai satu orang kontak erat pedagang Pasar Tumenggungan positif Covid-19

oleh Galoeh Widura diperbarui 17 Mei 2020, 00:00 WIB
Pemprov Jabar menggelar pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) Covid-19 terhadap kurang lebih 300 tenaga kesehatan dan staf RSHS Bandung di Poliklinik Anggrek, Rabu (25/3/2020). (Foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Kebumen - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen memutuskan untuk melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) terhadap pedagang dan pengunjung Pasar Tumenggungan, Kebumen, Sabtu (16/5). Rapid test dilakukan usai satu orang kontak erat pedagang Pasar Tumenggungan positif Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kebumen Cokro Aminoto mengatakan, langkah itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19. Protokol rapid test dilakukan dengan mengacu pencegahan munculnya klaster pasar yang merupakan interaksi massal masyarakat.

“Pertama adalah rapid test untuk memastikan kesehatan pedagang dan pengunjung pasar,” katanya.

Alasan kedua dilakukannya rapid test adalah untuk memastikan para pedagang pasar sehat, sehingga jika ada yang reaktif akan diminta untuk karantina mandiri atau masuk karantina yang difasilitasi oleh gugus tugas Covid-19.

Sejak Sabtu dinihari, Sekitar 1.300 pedagang dan pegunjung Pasar Tumenggungan menjalani , Sabtu (16/5). Dari jumlah itu sebanyak 21 pedagang dinyatakan reaktif positif.

Dia pun menjelaskan, seluruh pedagang dan pengunjung dirapid test. Jika ditemukan reaktif, maka yang bersangkutan akan dites swab untuk memastikan apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak. Rapid test ini mendapat pengawalan dari Polri dan TNI.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Sekelumit Tentang Rapid Test

Petugas melakukan rapid test terhadap seluruh pedagang Pasar Tumenggungan, Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Humas Polres Kebumen)

Kapolres Kebumen, AKBP Rudy Cahya Kurniawan juga mengimbau agar pedagang disiplin menerapkan physical distancing, mengenakan masker dan rajin cuci tangan dengan sabun.

"Protokol kesehatan sangat diperlukan sekali di masa pandemi Virus Corona. Dengan sering melakukan cuci tangan dan mengenakan masker diharapkan dapat memutus mata rantai penularan Corona Covid-19," kata Rudy.

Kepolisian, kata Rudy, gencar melakukan patroli pembubaran warga yang kumpul-kumpul tanpa tujuan jelas. Personel polisi juga melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah Kebumen.

“Pasar pagi Kebumen telah lama menjadi target patroli imbauan untuk mengenakan masker yang dilakukan oleh Polres Kebumen,” ucapnya.

Mengutip laman kesehatan, Rapid test atau RDT adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun perlu diketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.

Jadi, rapid test atau RDT di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau Covid-19.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya