Liputan6.com, Jakarta - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), emiten yang bergerak dalam pembuatan produk porselen cetakan sarung tangan yang akan digunakan untuk medis, rumah tangga dan industri manufaktur.
Perseroan berdomisili di Kawasan Industri Medan Star, Deli Serdang Sumatera Utara berhasil memperoleh laba bersih pada 2019 sebesar Rp 88,00 miliar yang meningkat sebesar 7,45 persen jika dibandingkan dengan 2018 sebesar Rp 81,90 miliar.
Advertisement
Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia, Ridwan Goh menyampaikan bahwa kinerja yang positif membuat Perseroan mampu meningkatkan laba bersih di tahun 2019.
"Peningkatan laba ini didukung dengan meningkatnya produktivitas Perseroan sepanjang 2019," kata Ridwan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/5/2020).
Peningkatan laba bersih ini sebagai akibat dari peningkatan Penjualan Perseroan pada tahun 2019 sebesar 11,08 persen menjadi Rp 361,54 miliar jika dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp 325,47 miliar.
Pencapaian yang diraih oleh MARK merupakan keberhasilan Perseroan menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal ini terlihat dari keberhasilan Perseroan menjaga margin laba kotor sebesar 43.26 persen dengan nilai sebesar Rp 156,42 miliar.
Selain itu, pertumbuhan kinerja operasional yang dicapai Perseroan pada tahun 2019 berjalan seiring dengan peningkatan kinerja keuangan dimana Total Aset Perseroan meningkat sebesar 38,72% menjadi Rp 441,25 miliar per 31 Desember 2019 dibandingkan dengan Rp 318,08 miliar Per 31 Desember 2018.
Aset Lancar mengalami peningkatan sebesar 41,79 persen dengan nilai sebesar Rp 229,92 miliar per 31 Desember 2019 dibandingkan dengan Rp 162,15 miliar per 31 Desember 2018. Sementara peningkatan Aset Tidak Lancar sebesar 35,53 persen dengan nilai Rp 211,33 miliar per 31 Desember 2019 jika dibandingkan dengan Rp 155,93 miliar per 31 Desember 2018.
Peningkatan juga terjadi pada posisi Ekuitas Perseroan sebesar Rp 299,02 miliar per 31 Desember 2019 dibandingkan dengan Rp 237,74 miliar per 31 Desember 2018.
Peningkatan Ekuitas terjadi menyusul tercapainya peningkatan Saldo Laba Ditahan sebesar Rp 200,39 miliar per 31 Desember 2019 dibandingkan dengan posisi Rp 138,99 miliar per 31 Desember 2018. Pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan akan tetap dijaga Perseroan,ungkap Ridwan.
Permintaan Global
Berdasarkan data Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (MARGMA) pertumbuhan permintaan kebutuhan global hingga 300 Miliar sarung tangan di 2019.
Masih berdasarkan dari MARGMA bahwa kebutuhan sarung tangan khusus industri di dunia, rata-rata naik 8 persen sampai 10 persen setiap tahunnya.
Tentunya hal ini berdampak positif bagi MARK sebagai emiten pemasok molding atau cetakan sarung tangan di Indonesia. Volume produksi Perseroan meningkat sebesar 12,21 persen menjadi 7.182.812 pieces di 2019 dibandingkan dengan 6.400.711 pieces di 2018.
Kenaikan permintaan cetakan sarung tangan ini otomatis akan mendorong kinerja Perseroan lebih positif. Saat ini Perseroan menguasai pangsa pasar cetakan sarung tangan kesehatan sebesar 35 persen di dunia. Guna memenuhi permintaan yang selalu meningkat, Perseroan memaksimalkan utilisasi pabrik dari saat ini rata-rata 95 persen menjadi sekitar 96 persen sampai 97 persen.
Perseroan telah mengoperasikan dua pabrik yang berada di Tanjung Morawa yaitu pabrik utama di Kawasan Industri Medan Star dan pabrik baru di Jalan Utama Dusun I Desa X-A, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Dikarenakan adanya investasi di pabrik baru yang mulai beroperasi di kuartal III/2019 tersebut, hal ini berpengaruh pada pencapaian laba di tahun 2019 tidak se-agresif dari tahun-tahun sebelumnya.
Saat ini hampir seluruh Negara dilanda wabah virus covid 19, namun Perseroan tetap optimis dapat mempertahankan kinerja positifnya di tengah situasi covid 19 di tahun 2020 ini.
Advertisement