Liputan6.com, Jakarta - Di tengah masa pandemi Corona Covid-19, masih saja ada aksi brutal remaja yang melakukan tawuran hingga menyebabkan korban.
Seorang polisi di Jakarta Barat yang menjadi sasaran aksi brutal remaja ini pun cukup menyita perhatian pembaca Kanal News Liputan6.com dalam sepekan terakhir.
Advertisement
Menurut Kepala Unit Reskrim Polsek Tambora AKP Suparmin, anggotanya berinisial IG saat itu sedang berpatroli di kawasan perbatasan Jakarta Pusat dengan Jakarta Barat atau tepatnya di Kampung Duri, Kelurahan Duri Selatan pada Selasa 12 Mei 2020 malam.
"Ada tawuran dipisahkan, enggak tahunya ada yang nyabet dari belakang kena punggungnya," ucap Suparmin saat dihubungi, Rabu, 13 Mei 2020.
Pemberitaan yang tak kalah menyita perhatian publik adalah terungkapnya fakta baru dari kasus NF, remaja terduga pembunuh bocah di Sawah Besar, Jakarta Pusat. NF ternyata menjadi korban kekerasan seksual hingga hamil 5 bulan.
"Terungkap ternyata anak itu tidak hanya pelaku pembunuhan tetapi juga sekaligus sebagai korban dari kekerasan seksual lebih tepatnya malah pemerkosaan," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat kepada Liputan6.com, Kamis, 14 Mei 2020.
Perkembangan kasus corona Covid-19 di Jakarta juga terus menyita perhatian pembaca. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan kondisi ibu kota usai terjadinya pandemi Corona Covid-19.
Menurut dia, Jakarta post-pandemi adalah kota yang bergantung pada teknologi digital. Bahkan menjadi gaya hidup sehari-hari dari warganya.
"Kita menyaksikan Jakarta yang langitnya biru, Jakarta yang polusinya rendah itu untuk saat ini sangat terasa. Jadi pada satu sisi kita ada krisis, di sisi lain kita menyaksikan inilah test of the future," ungkap Anies dalam sebuah diskusi online, Sabtu, 16 Mei 2020.
Berikut ulasan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama sepekan lalu:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Polisi Dibacok saat Lerai Tawuran di Jakbar, Pelaku Diburu
Seorang polisi di Jakarta Barat menjadi sasaran kebrutalan remaja. Punggungnya dibacok saat melerai dua kelompok remaja yang sedang tawuran pada Selasa 12 Mei 2020 malam.
Kepala Unit Reskrim Polsek Tambora, AKP Suparmin mengatakan, anggotanya berinisial IG saat itu sedang berpatroli di kawasan perbatasan Jakarta Pusat dengan Jakarta Barat atau tepatnya di Kampung Duri, Kelurahan Duri Selatan.
Anggota melihat ada dua kelompok remaja saling serang menggunakan senjata tajam. IG pun berupaya menghampiri untuk membubarkan tawuran tersebut.
Namun korban tiba-tiba diserang dari arah belakang oleh seorang remaja dengan menggunakan senjata tajam.
"Ada tawuran dipisahkan, enggak tahunya ada yang nyabet dari belakang kena punggungnya," ucap Suparmin saat dihubungi, Rabu, 13 Mei 2020.
Advertisement
Polisi Tangkap 3 Pemerkosa Remaja NF Terduga Pembunuh Bocah di Sawah Besar
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial mengungkap fakta baru di balik kasus pembunuhan terhadap bocah APA yang diduga dilakukan oleh remaja perempuan berinisial NF. Diketahui, NF sempat menjadi korban kekerasan seksual hinggi kini hamil 5 bulan.
“Terungkap ternyata anak itu tidak hanya pelaku pembunuhan tetapi juga sekaligus sebagai korban dari kekerasan seksual lebih tepatnya malah pemerkosaan," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat kepada Liputan6.com, Kamis, 14 Mei 2020.
Menurut Harry, NF sempat diperkosa oleh tiga orang yang tak lain merupakan paman dan mantan kekasihnya sendiri.
Anies Baswedan: Pembangunan Jakarta Usai Covid-19 Akan Bergeser ke Transit Oriented
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeber kondisi ibu kota pasca terjadinya pandemi Covid-19 kelak. Menurut dia, Jakarta post-pandemi adalah kota yang bergantung pada teknologi digital. Bahkan menjadi gaya hidup sehari-hari dari warganya.
Adanya pandemi ini, kata Anies juga menyadarkan bahwa ekonomi yang sejalan dengan lingkungan atau ekonomi hijau (green economy) merupakan sesuatu yang penting.
"Kita menyaksikan Jakarta yang langitnya biru, Jakarta yang polusinya rendah itu untuk saat ini sangat terasa. Jadi pada satu sisi kita ada krisis, di sisi lain kita menyaksikan inilah test of the future," ungkap Anies dalam sebuah diskusi online, Sabtu, 16 Mei 2020.
Anies menerangkan, masa depan Jakarta pasca pengetatan atau pelonggaran usai PSBB akan banyak yang mengubah cara pandang dalam bekerja dan juga cara menyusun tata kota. Hal ini juga menurutnya akan mengubah banyak cara pemangku kebijakan dalam menyusun sebuah aturan.
Advertisement