Terungkap, Real Madrid Dekati Salah Sebelum Insiden di Final Liga Champions

Salah membahas pendekatan dari Real Madrid dengan bos tim nasional saat itu Hector Cuper selama kamp pelatihan

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 17 Mei 2020, 08:45 WIB
Petugas medis memeriksa bahu striker Liverpool, Mohamed Salah pada laga final Liga Champions di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Minggu (27/5/2018). Salah mengalami cedera bahu usai dilanggar Ramos. (AP/Sergei Grits)

Liputan6.com, Madrid - Insiden cederanya bintang Liverpool Mohamed Salah pada pertandingan final Liga Champions 2018 melawan Real Madrid ternyata masih menyisakan kisah menarik.

Sebelumnya, pelanggaran yang dilakukan bek Real Madrid Sergio Ramos pada Mohamed Salah ramai lagi jadi perbincangan menyusul komentar bek Juventus Giorgio Chiellini, kini mantan anggota staf pelatih timnas Mesir, Hany Ramzy, mengungkapkan peristiwa sebelum laga final itu digelar.

Menurut Ramzy, Real Madrid sempat mengajukan tawaran kepada Mohamed Salah dalam bulan- bulan menjelang pertandingan final Liga Champions itu. Ketika itu Salah menikmati masanya sebagai bintang di musim 2017-18, setelah mencetak 32 gol di Liga Premier dan memasok 10 assist.

Namun, upayanya untuk meraih prestasi di Eropa bersama The Reds berakhir dengan kesedihan. Itu setelah perselisihan dengan Ramos sehingga membuatnya meninggalkan laga final di Kiev dengan cedera bahu. Akhirnya, pasukan Jurgen Klopp pun dikalahkan Real Madrid 1-3.


Tolak Tawaran Madrid

Striker Liverpool, Mohamed Salah, berebut bola dengan bek Real Madrid, Sergio Ramos, pada laga final Liga Champions di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Minggu (27/5/2018). Salah mengalami cedera bahu usai dilanggar Ramos. (AP/Efrem Lukatsky)

Menurut mantan pemain internasional Mesir itu juga, Salah membahas pendekatan dari Real Madrid dengan bos tim nasional saat itu Hector Cuper selama kamp pelatihan Maret 2018 di Swiss.

Ramzy mengatakan kepada saluran televisi Mesir OnTimes Sports bahwa ia hadir dan juga ikut dalam pembicaraan itu. "Saya sedang berbicara dengan Salah dan dia mengatakan kepada saya bahwa Real Madrid mengiriminya tawaran," katanya.

"Tawaran itu sangat bagus, tetapi Salah membahasnya dengan saya dan Tuan Cuper, dan dia memutuskan untuk tetap bersama Liverpool karena dia merasa nyaman di sana."


Tersingkir

Ramzy meninggalkan timnas Mesir bersama dengan semua staf lainnya ketika mereka tersisih dari babak 16 besar dari Piala Afrika tahun lalu. Namun, Salah tetap mempertahankan ambisi besar di turnamen kontinental.

"Salah adalah ambisius. Dia memberi tahu kami bahwa dia ingin memenangkan AFCON tiga kali berturut-turut, seperti yang dilakukan Mesir pada 2006, 2008, 2010," tambah Ramzy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya