Liputan6.com, Bandung - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengubah jadwal operasi kereta api luar biasa (KLB) dengan menjalankannya setiap dua hari sekali mulai 15 Mei 2020. Keputusan itu disesuaikan dengan perkembangan dan evaluasi di lapangan setelah beberapa hari pengoperasian.
Menurut juru bicara PT KAI Joni Martinus selama pengoperasian KLB sebelumnya, otoritasnya telah melayani 148 penumpang. Rinciannya 62 orang di hari pertama dan 86 penumpang di hari kedua. Okupansi pada dua hari pengoperasian hanya kurang dari 10 persen dari total kapasitas kereta.
Advertisement
"Mulai 15 Mei 2020, KAI mengurangi frekuensi perjalanan KLB dimana KLB dari arah Surabaya hanya akan beroperasi setiap tanggal genap, dan KLB dari arah Jakarta dan Bandung akan beroperasi setiap tanggal ganjil. Kami informasikan juga bagi penumpang yang telah membeli tiket dan perjalanan KLB nya dibatalkan, akan dihubungi oleh KAI untuk diinfokan perubahan perjalanannya," kata Joni dalam keteragan resminya ditulis, Bandung, Minggu (17/5/2020.
Joni menuturkan, penumpang yang terkena pembatalan jadwal keberangkatan KLB menjadi tanggal selanjutnya, diharuskan membuat surat izin dari posko satgas yang baru. Namun apabila penumpang tersebut memilih untuk membatalkan tiketnya, tiket dapat dibatalkan di aplikasi KAI Access atau Loket Stasiun dan uang tiket akan dikembalikan penuh.
Selain mengurangi frekuensi perjalanan, KAI juga mengurangi jumlah kereta penumpang. Mulai keberangkatan KA 14 Mei 2020, seluruh KLB tersebut hanya akan membawa masing-masing satu kereta eksekutif dan satu kereta ekonomi dalam satu rangkaian.
"Sehingga kapasitas totalnya hanya 66 tempat duduk, setara 50 persen dari total tempat duduk tersedia dalan setiap perjalanan. Meski ada pengurangan, KAI tetap berkomitmen untuk tetap melayani dan mengantarkan masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan ke tempat tujuan dengan penerapan protokol pencegahan COVID-19 yang ketat,” ujar Joni.
Rute dan Jadwal
Data terakhir yang dimiliki PT KAI, sudah ada 80 calon penumpang yang ditolak oleh Posko Satgas untuk dapat membeli tiket KLB. Alasannya karena calon penumpang tersebut tidak menyertakan persyaratan sesuai SE Gugus Tugas Covid-19.
Petugas Posko Satgas tersebut berasal dari internal KAI, Kemenhub, TNI, Polisi, BPBD, Satpol PP, Damkar, dan Dinas Kesehatan masing-masing daerah.
Joni mengimbau untuk calon penumpang yang belum bertiket dan ingin berangkat di hari yang sama, agar datang lebih awal dari jadwal keberangkatan.
"Sebab para calon penumpang tersebut harus melewati proses verifikasi berkas. Penumpang diharapkan agar mematuhi ketentuan dan prosedur di masing-masing posko. Penumpang KLB juga diharuskan naik dan turun sesuai stasiun yang tertera pada tiket. Hal ini ditujukan untuk penanganan pencegahan Covid-19 yang lebih maksimal sesuai yang KAI siapkan,” jelas Joni.
Berikut detail jadwal operasi KLB terbaru :
1. KLB KP/10477 Surabaya Pasarturi – Gambir (lintas utara), KLB KP/10507 Surabaya Pasarturi – Gambir (lintas selatan), dan KLB KP/10497 Surabaya Pasarturi - Bandung hanya beroperasi pada 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, dan 30 Mei 2020.
2. KLB KP/10476 Gambir - Surabaya Pasarturi (lintas utara), KLB KP/10502 Gambir - Surabaya Pasarturi (lintas selatan), dan KLB KP/10494 Bandung - Surabaya Pasarturi hanya beroperasi pada tanggal 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 29, dan 31 Mei 2020. (Arie Nugraha)
Advertisement