Kisah Ulama Adnan Sohail Menjalani Ramadan di Inggris Saat Pandemi Corona

Tak jauh berbeda dari negara lain, Ramadan di London harus dilakukan di tengah pandemi COVID-19

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2020, 21:20 WIB
London Bridge. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ramadan kali ini memang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena kali ini umat Muslim merayakanya di tengah pandemi COVID-19. Tak terkecuali, bagi Adnan Sohail, Ulama dari Inggris dan pekerja bantuan di Minhaj Welfare Foundation. 

Sohail pun membagikan suka dukanya merayakan Ramadan di Inggris selama pandemi virus corona. Dirinya mengatakan bahwa tak seperti perayaan sebelumnya dimana mereka dapat melakukan iftar di rumah kerabat atau teman-teman terdekat, ujarnya dalam sebuah live Instagram pada Minggu (17/5/2020).

Tak hanya itu, Sohail juga mengatakan kalau di Inggris merupakan komuitas yang multikultur bahkan para petinggi politik pun ada yang melakukan puasa bersama. 

Selain iftar bersama, ulama itu juga mengatakan komunitasnya memiliki festival Ramadan, dimana mereka akan mengundang para tetangga terdekat, bahkan ada sesi jamming. Dirinya mengatakan bahwa sesi jamming itu diadakan dengan musik halal. Namun, pemerintah lokal di Newham, London Utara memperbolehkan azan disiarkan melalui loud speaker sehingga orang-orang dapat mendengarkannya. Sohail juga mengatakan bahwa dirinya berharap Ramadan tahun depan dapat dijalankan dengan normal. 

Hal serupa juga dapat dialami di Indonesia, dimana orang-orang saat ini tidak dapat menjalankan ibadah Ramadan di Masjid bersama orang-orang terdekat. Sohail juga mengatakan bahwa orang-orang di Inggris mungkin baru bisa beribadah di Masjid pada bulan Juli mendatang. 

Saat ini para ulama menganjurkan umat Muslim di Inggris untuk menjalankan itikaf dari rumah saja. Tak hanya itu tahun ini para umat Muslim di Inggris juga tidak bisa datang ke rumah kerabat. Hal yang sama seperti ketika orang-orang di Indonesia melakukan sungkeman kepada orang yang lebih tua. Biasanya keluarga Sohail akan mengumpulkan uang yang diberi dari yang lebih tua.

Simak video pilihan berikut:


Kegiatan Amal yang Terganggu

Ilustrasi Masjid (Istimewa)

Sohail merupakan pekerja bantuan dari Minhaj Welfare Foundation dimana mereka adalah kolektif yang membantu orang-orang kurang mampu. Dalam percakapannya bersama British Council dirinya mengatakan bahwa pada pertengahan Maret, Minhaj Welfare Foundation membantu orang-orang yang membutuhkan untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari sebelum Inggris di lockdown. 

Tak hanya itu, mereka juga melakukan pelayanan telepon 24-jam. Tak hanya itu, mereka juga mengadakan fundraiser untuk membantu negara-negara yang membutuhkan, Minhaj Welfare Foundation berhasil mengumpulkan 100,000 pound sterling yang akan disumbangkan dalam bentuk financial aid. Fundraising ini dilakukan dengan cara telepon karena ada banyak acara amal yang ditiadakan akibat penyebaran COVID-19. 

 

Reporter: Yohana Belinda

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya