Liputan6.com, Jakarta - Ramadan kali ini memang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena kali ini umat Muslim merayakanya di tengah pandemi COVID-19. Tak terkecuali, bagi Adnan Sohail, Ulama dari Inggris dan pekerja bantuan di Minhaj Welfare Foundation.
Sohail pun membagikan suka dukanya merayakan Ramadan di Inggris selama pandemi virus corona. Dirinya mengatakan bahwa tak seperti perayaan sebelumnya dimana mereka dapat melakukan iftar di rumah kerabat atau teman-teman terdekat, ujarnya dalam sebuah live Instagram pada Minggu (17/5/2020).
Advertisement
Tak hanya itu, Sohail juga mengatakan kalau di Inggris merupakan komuitas yang multikultur bahkan para petinggi politik pun ada yang melakukan puasa bersama.
Selain iftar bersama, ulama itu juga mengatakan komunitasnya memiliki festival Ramadan, dimana mereka akan mengundang para tetangga terdekat, bahkan ada sesi jamming. Dirinya mengatakan bahwa sesi jamming itu diadakan dengan musik halal. Namun, pemerintah lokal di Newham, London Utara memperbolehkan azan disiarkan melalui loud speaker sehingga orang-orang dapat mendengarkannya. Sohail juga mengatakan bahwa dirinya berharap Ramadan tahun depan dapat dijalankan dengan normal.
Hal serupa juga dapat dialami di Indonesia, dimana orang-orang saat ini tidak dapat menjalankan ibadah Ramadan di Masjid bersama orang-orang terdekat. Sohail juga mengatakan bahwa orang-orang di Inggris mungkin baru bisa beribadah di Masjid pada bulan Juli mendatang.
Saat ini para ulama menganjurkan umat Muslim di Inggris untuk menjalankan itikaf dari rumah saja. Tak hanya itu tahun ini para umat Muslim di Inggris juga tidak bisa datang ke rumah kerabat. Hal yang sama seperti ketika orang-orang di Indonesia melakukan sungkeman kepada orang yang lebih tua. Biasanya keluarga Sohail akan mengumpulkan uang yang diberi dari yang lebih tua.
Simak video pilihan berikut:
Kegiatan Amal yang Terganggu
Sohail merupakan pekerja bantuan dari Minhaj Welfare Foundation dimana mereka adalah kolektif yang membantu orang-orang kurang mampu. Dalam percakapannya bersama British Council dirinya mengatakan bahwa pada pertengahan Maret, Minhaj Welfare Foundation membantu orang-orang yang membutuhkan untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari sebelum Inggris di lockdown.
Tak hanya itu, mereka juga melakukan pelayanan telepon 24-jam. Tak hanya itu, mereka juga mengadakan fundraiser untuk membantu negara-negara yang membutuhkan, Minhaj Welfare Foundation berhasil mengumpulkan 100,000 pound sterling yang akan disumbangkan dalam bentuk financial aid. Fundraising ini dilakukan dengan cara telepon karena ada banyak acara amal yang ditiadakan akibat penyebaran COVID-19.
Reporter: Yohana Belinda
Baca Juga
Pergerakan Independen Alex Kuple dalam Bermusik, Ogah Bergantung pada Major Label Berkat Kedekatan dengan Musisi Indie
Mendagri Tito Karnavian Beberkan Alasan Yogyakarta Tetap Naik Pertumbuhan Ekonomi saat Pandemi Covid-19
Pandemi Adalah Wabah Global, Pahami Ciri-Ciri, Cara Menghadapi, serta Bedanya dengan Endemi dan Epidemi
Advertisement