Liputan6.com, Jakarta - Pembalap MotoGP dari Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo mulai memanaskan persaingan. Perang urat syaraf sudah dilontarkannya kepada juara bertahan, Marc Marquez.
Quartararo berstatus sebagai rookie pada MotoGP 2019. Meski demikian, Quartararo mampu finis keenam di klasemen akhir. Pembalap asal Prancis tersebut juga dalam beberapa kesempatan terlibat duel ketat dengan Marquez, terutama di Misano (San Marino) dan Buriram (Thailand).
Advertisement
Namun, Fabio Quartararo terlihat belum matang pada musim lalu sehingga tak berhasil membukukan kemenangan, meskipun sudah tujuh kali naik podium.
Semusim di MotoGP, Quartararo sudah berbenah. Pada wawancara dengan Speedweek, Sabtu (16/5/2020), Quartararo mengaku merasa kian matang.
"Saya sudah punya pengalaman lebih banyak. Saya juga sudah belajar soal mapping dan menjaga kecepatan selama balapan," kata Quartararo.
"Saya merasa banyak pengalaman pada musim lalu. Saya belajar memahami motor dan juga lebih profesional. Itu semua membantu saya bukan hanya menjadi pembalap yang lebih baik, tapi juga orang yang lebih baik," imbuh Fabio Quartararo.
Duel Sengit
Pada balapan di Misano dan Buriram, Quartararo berduel sangat sengit dengan Marquez. Sayangnya, ia kalah dalam dua pertarungan sengit tersebut.
Saat ditanya yang dirasakannya setelah melintasi garis finis pada balapan itu, apakah puas atau marah, Quartararo menjawab blak-blakan.
"Dua-duanya. Setelah beberapa jam, rasanya puasa karena melakoni balapan yang baik. Tapi, jika Anda tanya 10 menit setelah melintas garis finis, saya jelas akan mengatakan marah," imbuh Quartararo.
"Jika berduel lagi di Misano mungkin saya akan kalah. Tapi, di Buriram, dengan pengalaman yang saya miliki sekarang, saya akan lebih dekat lagi," imbuh pembalap yang musim depan akan promosi ke tim pabrikan Yamaha itu.
Sumber: Speedweek
Disadur dari: Bola.com
Penulis: Yus Mei Sawitri
Advertisement