Surya Citra Media Andalkan Anak Usaha untuk Menangkan Pasar Digital

Pertumbuhan bisnis digital Surya Citra Media yang digawangi KLY dan Vidio.com meningkat signifikan selama pandemi Covid-19.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Agu 2020, 14:55 WIB
Acara Public Expose PT Surya Citra Media Tbk (SCM) di Studio SCTV, Jakarta, Rabu (12/8/2020). (Johan Tallo/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Citra Media Tbk (SCM) akan mengandalkan anak usahanya, yaitu KapanLagi Youniverse (KLY) untuk melakukan ekspansi bisnis di industri digital.

Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk Sutanto Hartono mengungkapkan, pertumbuhan bisnis digital yang digawangi KLY dan Vidio.com, meningkat signifikan selama pandemi Covid-19.

"Platform digital kita, apakah di KLY ataupun Vidio.com, kita melihat dengan adanya pandemi ini justru memberikan akselerasi terhadap adopsi teknologi digital," kata Sutanto dalam gelaran Public Expose SCM di Studio SCTV, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Sutanto melihat secara konsisten kalau di KLY jumlah pengunjung laman (pageview) maupun penggunanya naik cukup tajam. "Saat ini kita sudah bisa mendeliver secara konstan 1,4 miliar pageview per bulan," sambungnya.

Sedangkan di Vidio.com, ia melihat laporan adanya peningkatan dalam jumlah menit konsumsi tayangan pada 2019, yang naik 170 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Kalau kita lihat di 2020 angka tersebut makin meningkat. Vidio.com juga mendapat penilaian dari Media Partners Asia, di kuartal pertama tahun ini dari sisi jumlah minute konsumsi, kita menduduki ranking nomor 3 di South East Asia. Itu mau kita pertahankan dan tingkatkan di masa mendatang," paparnya.

Lebih lanjut, Sutanto juga yakin ekonomi di Indonesia secara jangka panjang bisa tumbuh dengan baik. Dia tak mengelak jika kondisi saat ini sedang anomali akibat pandemi. Namun ia memandang bisnis konten dan digital ke depannya akan tumbuh luar biasa.

"Untuk itu kita terus melakukan evaluasi pengembangan usaha, khususnya melihat apakah akuisisi ataupun kerja sama dengan penyedia konten ke depannya. Nanti kita harapkan 6 bulan ke depan kita bisa berikan update," ujar Sutanto.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020


Surya Citra Media Bukukan Pendapatan Rp 2,36 Triliun di Semester I 2020

Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk (SCM) Sutanto Hartono dalam acara Public Expose SCM di Studio SCTV, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Sebelumnya, PT Surya Citra Media Tbk (SCM) membukukan pendapatan sebesar Rp 2,36 triliun pada semester I 2020. Nilai tersebut turun 14,49 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat Rp 2,76 triliun.

Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk Sutanto Hartono menyampaikan, penurunan ini tidak terlepas dari dampak pandemi Covid-19. Pada semester I 2020, pendapatan dari iklan tercatat Rp 2,71 triliun, atau turun 12,58 persen dibanding pendapatan iklan pada semester I 2019 yang sebesar Rp 3,10 triliun.

"Kalau kita melihat hasil daripada semester I 2020, kita di industri media secara umum mengalami penurunan daripada pendapatan iklan. Hal ini saya kira sangat wajar karena dalam kondisi Covid-19 ini cukup banyak bisnis yang mengalami penurunan di bidang usahanya," ungkapnya dalam Public Expose SCM di Studio SCTV, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Namun, ia menambahkan, Surya Citra Media melihat bahwa di kuartal II perusahaan secara cukup agresif telah mengantisipasi hal ini. Sehingga salah satu strategi utama perseroan yakni penekanan pengontrolan biaya, baik dari sisi biaya program maupun operasional.

"Sehingga kita melihat biaya usaha kita bisa kita tekankan menjadi turun 22,24 persen. Sehingga kalau kita lihat dari sisi gross profit, penurunannya tidaklah setajam revenue, hanya 8,2 persen. Bahkan secara gross profit margin terjadi peningkatan menjadi 52,8 persen," jelas Sutanto.

Berdasarkan data laporan keuangan, Surya Citra Media mampu mengurangi beban program dan siaran menjadi Rp 988,03 miliar atau 22,07 persen lebih kecil dari beban program Rp 1,28 triliun pada semester I 2020. Kemudian beban usaha juga tercatat turun 6,39 persen menjadi Rp 565,01 miliar dari sebelumnya mencapai Rp604,48 pada paruh pertama 2019.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya