Perawat merawat bayi yang baru lahir dari skema ibu pengganti (surrogate mother) di Hotel Venice, Kiev, Ukraina, 15 Mei 2020. Sekitar 100 bayi yang lahir dari skema ibu pengganti telantar di Ukraina. (Sergei SUPINSKY/AFP)
Perawat merawat bayi yang baru lahir dari skema ibu pengganti (surrogate mother) di Hotel Venice, Kiev, Ukraina, 15 Mei 2020. Bayi-bayi tersebut telantar karena orangtua mereka tidak dapat mengambil bayi-bayinya akibat lockdown selama pandemi virus corona COVID-19. (Sergei SUPINSKY/AFP)
Perawat merawat bayi yang baru lahir dari skema ibu pengganti (surrogate mother) di Hotel Venice, Kiev, Ukraina, 15 Mei 2020. Hingga kini, 100 bayi itu masih menanti orangtua mereka yang berasal dari 12 negara termasuk Inggris, AS, Italia, China, Meksiko, Jerman, dan Prancis. (Sergei SUPINSKY/AFP)
Perawat merawat bayi yang baru lahir dari skema ibu pengganti (surrogate mother) di Hotel Venice, Kiev, Ukraina, 15 Mei 2020. Para orangtua bayi tersebut belum dapat masuk ke Ukraina karena terkendala larangan bepergian. (Sergei SUPINSKY/AFP)
Perawat merawat bayi yang baru lahir dari skema ibu pengganti (surrogate mother) di Hotel Venice, Kiev, Ukraina, 15 Mei 2020. Komisioner Hak Asasi Manusia di Ukraina memperingatkan bahwa lockdown berkepanjangan dapat membuat banyak bayi menunggu terlalu lama. (Sergei SUPINSKY/AFP)
Perawat merawat bayi yang baru lahir dari skema ibu pengganti (surrogate mother) di Hotel Venice, Kiev, Ukraina, 15 Mei 2020. Menurut Ombudsman Ukraina, jika karantina diperpanjang maka jumlah bayi yang telantar bisa mencapai ribuan. (Sergei SUPINSKY/AFP)