Liputan6.com, Jakarta Demi menghentikan penyebaran virus corona (COVID-19), Perdana Menteri Mesir, Rime Mostafa Madbouly mengumumkan bahwa semua transportasi umum, restoran, mal, taman umum, dan pantai akan ditutup selama lebaran Idul Fitri dari 24 hingga 29 Mei.
Peraturan ini juga berlaku untuk kegiatan keagamaan di masjid, termasuk salat Idul Fitri dan akses menuju tempat pariwisata.
Advertisement
"Selama liburan Idul Fitri, jam malam juga akan diberlakukan dari pukul 5 sore dari sebelumnya pukul 8 malam," kata Madbouly, sperti dilansir dailynewssegypt.
Bila aturan ini diterapkan, kata dia, negara itu secara bertahap akan kembali normal, dengan langkah-langkah pencegahan tertentu, pada pekan kedua Juni.
Hingga Minggu malam (17/5), Mesir melaporkan total 510 infeksi virus corona baru dan 18 kematian baru dari total 12.229 kasus dan 630 kematian. Sebanyak 3.172 kasus telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit, menurut Departemen Kesehatan.
"Pada akhir Mei, penggunaan masker menjadi wajib di tempat-tempat umum, untuk mengurangi kurva infeksi," kata Madbouly.
Ikuti instruksi WHO
Selama konferensi pers, Madbouly menjelaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan coronavirus akan bertahan untuk jangka waktu yang tidak diketahui. Mengingat hal ini, setiap negara perlu hidup berdampingan dengan pandemi dan melanjutkan kehidupan normal, sambil mengambil langkah-langkah perlindungan yang diperlukan.
Otoritas Cendekiawan Senior Al Azhar juga telah menyatakan sikap untuk mengimbau masyarakat setempat salat Idul Fitri di rumah, karena masjid ditutup.
Advertisement