Pelonggaran Lockdown Corona Berlaku, Antrean Masuk Mal di Thailand Mengular

Ratusan pelanggan yang mengenakan masker melewati pemeriksaan suhu, titik desinfeksi dan mengambil foto mereka sebelum diizinkan masuk ke mal mewah di Bangkok, Thailand.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Mei 2020, 09:57 WIB
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Bangkok - Para pengunjung berbondong-bondong ke mal-mal terkenal di pusat kota Bangkok, Thailand pada hari Minggu, 17 Mei 2020.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (18/5/2020), mereka bersemangat untuk mengunjungi sejumlah toko ritel karena pusat-pusat perbelanjaan dibuka kembali dalam pelonggaran pembatasan secara bertahap untuk menghidupkan kembali ekonomi yang dirusak oleh Virus Corona COVID-19.

Ratusan pelanggan yang mengenakan masker melewati pemeriksaan suhu, titik desinfeksi dan mengambil foto mereka sebelum diizinkan masuk ke mal mewah di Bangkok, Thailand.

Di distrik perbelanjaan pusat kota utama, Central World menggembar-gemborkan slogan "New Normal" di tiap poster, sementara layar pada eksterior mal menyatakan "Kami Buka".

Pembukaan kembali pusat perbelanjaan ditetapkan setelah angka penularan Corona COVID-19 di Thailand melambat dalam beberapa pekan terakhir.

Pihak berwenang mengumumkan tiga kasus baru hari Minggu, dengan jumlah total lebih dari 3.000.

Shopper Taewich Penpattakul mengatakan dia "tidak benar-benar khawatir" tentang tertular Corona COVID-19 karena beban kasus Thailand yang rendah.

"Secara mental, saya merasa lebih baik karena semua mal sekarang dibuka," kata pria berusia 23 tahun itu kepada AFP.

 

Simak video pilihan berikut:


Robot Ambil Peran

Ilustrasi robot (iStock)

Pelanggan dan bisnis disarankan untuk mematuhi aturan batasan, yang meliputi batasan jumlah orang yang diizinkan di ruang ritel dan larangan penjualan alkohol di restoran. Bioskop, bagaimanapun tetap ditutup.

Pusat makanan merupakan bagian paling populer dari pusat perbelanjaan Thailand. Lokasi makan terisi dengan cepat, dan sebuah robot berkeliling untuk memantau suhu tubuh orang.

Pemerintah juga mendesak pihal ritel dan pembeli untuk check-in di platform digital ketika memasuki mal. Hal ini dimaksudkan untuk mengirim pesan jika ditemukan kasus Virus Corona di toko tertentu.

"Kami harus menunggu sampai beberapa minggu untuk melihat apakah ini ide yang bagus dan jika mereka (pemerintah) masih dapat mengendalikan Corona COVID-19," kata Jason Noel (25) yang sedang mengamati beberapa pembelian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya