Liputan6.com, Jakarta - Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengakui ada kesalahan proses pemakaman salah satu pasien positif COVID-19 di Kecamatan Waru, sehingga menyebabkan sebagian warganya positif COVID-19.
"Ada jenazah salah satu warga pasien positif COVID-19 di Sidoarjo yang sampai rumah, kotak petinya dibuka," katanya di sela penyerahan bantuan langsung tunai Dana Desa di Balai Desa Berbek, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu.
Advertisement
Ia mengemukakan, akibat peristiwa itu mengakibatkan belasan orang warga di Desa Waru, Sidoarjo, terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19.
Artikel 15 warga Sidoarjo terjangkit Corona COVID-19 setelah buka peti jenazah pasien positif menyita perhatian pembaca di Surabaya. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut sejumlah artikel terpopuler yang dirangkum pada Senin, (18/5/2020):
1.15 Warga Sidoarjo Terjangkit Corona COVID-19 Setelah Buka Peti Jenazah Pasien Positif
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengakui ada kesalahan proses pemakaman salah satu pasien positif COVID-19 di Kecamatan Waru, sehingga menyebabkan sebagian warganya positif COVID-19.
"Ada jenazah salah satu warga pasien positif COVID-19 di Sidoarjo yang sampai rumah, kotak petinya dibuka," katanya di sela penyerahan bantuan langsung tunai Dana Desa di Balai Desa Berbek, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu.
Ia mengemukakan, akibat peristiwa itu mengakibatkan belasan orang warga di Desa Waru, Sidoarjo, terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19.
Berita selengkapnya baca di sini
2. Aksi Wali Kota Risma Terkait Kebocoran Pipa PDAM di Kawasan Gunung Anyar Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) dengan sigap langsung menginstruksikan jajarannya menyiapkan truk yang dilengkapi profil tank untuk mengangkut air bersih kepada warga terdampak akibat kebocoran pipa di kawasan Gunung Anyar Surabaya.
Dengan menggunakan handy talkie (HT), ia terlihat menghubungi Kepala BPB dan Linmas dan Satpol PP Surabaya agar segera mengerahkan jajarannya.
"Pak Eddy itu segera siapkan truk untuk mensuplai air bersih kepada warga terdampak,” kata Risma di Balai Kota Surabaya saat memberikan instruksi menggunakan HT, Minggu (17/5/2020).
Tak hanya mengerahkan petugas BPB Linmas dan Satpol PP, jajarannya DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) juga dikerahkan untuk mengangkut air bersih dari IPAM (Instalasi Pengolahan Air Minum) di Jalan Ngagel Surabaya.
Berita selengkapnya baca di sini
3. Tak Akan Ada Lagi Penutupan Pasar di Surabaya, Mengapa?
Tidak akan ada lagi penutupan pasar tradisional selama masa pandemi Corona Covid-19 di Surabaya. Kebijakan ini dibikin setelah Pemkot Surabaya mengevaluasi penutupan pasar tradisional. Meskipun demikian, operasional di pasar tradisional tetap mengacu pada protokol kesehatan.
Pertimbangan utama dari tidak ada penutupan pasar tradisional adalah persoalan pedagang. Jika pasar ditutup, maka pedagang akan berusaha mencari tempat lain untuk berjualan dan berpotensi menimbulkan masalah di tempat lain.
“Jadi, lebih baik pedagang tetap berjualan di pasar tradisional itu, namun kami atur dengan protokol kesehatan,” ujar Agus Hebi Djuniantoro, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, seperti yang dikutip dari Antara, Minggu, 17 Mei 2020.