Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polres Metro Jakarta Timur belum berhasil menemukan titik terang pengungkapan kasus prank kardus sepatu berisi jasad bayi di Terowongan Ceger, Cipayung, pada Jumat (15/5/2020) malam lalu. Pengungkapan kasus terkendala minimnya saksi.
"Motifnya masih didalami dengan mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti dari lokasi kejadian," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo, Minggu (17/5/2020).
Advertisement
Menurut Hery, kendala yang dihadapi dalam pengungkapan kasus prank jasad bayi adalah informasi dan saksi yang minim.
"Sebab saat peristiwa terjadi, sekitar lokasi sedang sepi. Sekarang ini kan sedang ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB), saksi minim," katanya.
Dilansir Antara, pelapor adalah seorang perempuan berinisial FL yang mengaku didatangi dua pria berboncengan sepeda motor matic hitam di Terowongan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur sekitar pukul 22.45 WIB.
Salah satu pelaku secara tiba-tiba meminta pelapor menerima bungkusan plastik yang di dalamnya berisi kardus sepatu.
"Salah satu pelaku bilang, ini ada sepatu dan digantung ke stang motor pelapor," kata Hery.
Setelah itu kedua pelaku bergegas meninggalkan pelapor. Saat bungkusan tersebut dibawa sampai di rumahnya, kata Hery, pelapor mulai curiga karena ada bau dari dalam kotak.
"Saat dibuka isinya ada sesosok mayat bayi baru dilahirkan," katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Klarifikasi Saksi
Atas kejadian itu pelapor menyampaikan kejadian yang dia alami kepada orangtua. Mereka kemudian mendatangi Mapolsek Cipayung untuk membuat laporan polisi.
"Saat ini kasusnya masih tahapan klarifikasi terhadap saksi dan mengumpulkan barang bukti dari TKP dan seputarannya. Proses masih berjalan," ujar Hery.
Jenazah bayi telah dibawa ke RS Polri untuk dilakukan otopsi.
"Hasilnya masih menunggu," katanya.
Advertisement