Karantina Wilayah Bermanfaat Tingkatkan Populasi Lebah Dunia

Karantina wilayah membuat udara lebih bersih. Hal ini membuat populasi lebah yang membantu menjaga gizi pangan pada sayur dan buah kembali bertambah.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 18 Mei 2020, 22:00 WIB
Seekor lebah mengumpulkan nektar dari bunga pohon sakura Jepang yang mekar di Stadtpark di Wina, Austria (22/3). (AFP Photo/Joe Klamar)

Liputan6.com, Jakarta Karantina wilayah membuat udara lebih bersih. Hal ini membuat populasi lebah yang membantu penyerbukan sayur dan buah kembali bertambah.

Sebelumnya, populasi lebah yang semakin berkurang telah mengancam keamanan dan gizi pangan global. Namun, sekarang mereka kembali beterbangan di kebun berkat udara yang lebih bersih.

Konservasionis mengatakan dunia tanpa lebah akan menjadi mimpi buruk dan upaya harus dilakukan untuk melestarikan mereka setelah pandemi berakhir.

"Makhluk-makhluk ini sangat penting untuk apa yang kita makan," kata Gill Perkins, kepala eksekutif Bumblebee Conservation Trust kepada BBC melansir New York Post.

"Mereka (lebah) menyediakan layanan ekosistem secara keseluruhan," tambahnya.

Simak Video Berikut Ini:


Karantina Wilayah Selamatkan 24 Miliar Lebah

Di Inggris, spesialis lebah menunjukkan bagaimana para pejabat berhenti memangkas pohon di bahu jalan raya. Hal ini memungkinkan lebah untuk berkembang di tempat tersebut.

Lebih sedikit mobil di jalan selama karantina wilayah berarti polusi udara lebih sedikit yang membuatnya lebih mudah bagi lebah untuk mencari makan. Jalan raya yang lebih kosong juga telah menyelamatkan sekitar 24 miliar lebah dan tawon yang diperkirakan mati di jalan-jalan Amerika Utara setiap tahunnya.

Lebah adalah penyerbuk utama di dunia. Mereka membuahi sepertiga dari makanan yang manusia makan dan 80% dari tanaman berbunga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya