Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 memang sudah menyebabkan banyak korban meninggal dunia. Bukan itu saja, banyak yang kehilangan pekerjaan atau penghasilannya berkurang.
Meski begitu, harus diakui ada beberapa sisi positif selama wabah Corona melanda banyak negara, termasuk di Jepang. Salah satunya, angka kematian bunuh diri di Jepang menurun.
Seperti dilansir dari SoraNews, di Jepang ada namanya 'jinshin jiko' yang artinya 'cedera pribadi' dan salah satu caranya seperti menabrakan diri pada kereta.
Baca Juga
Advertisement
Peristiwa tragis ini biasanya terjadi pada musim semi, saat sekolah-sekolah, perkantoran dan bisnis sudah aktif kembali. Biasanya di saat seperti inilah angka bunuh diri tinggi.
Alasan tekanan pekerjaan, ketakutan, serta emosional akan kembali ke tempat yang berulang, keterpaksaan membuat banyak orang gelap mata.
Namun, pandemi corona dalam beberapa bulan terakhir membuat orang-orang untuk tetap di rumah saja. Wabah corona yang mengancam jiwa khalayak banyak justru membuat orang-orang berpikiran bahwa hidup ini layak dijalani.
Dengan berlindung diri di rumah demi terhindar dari corona, membuat orang sedikit untuk bersekolah dan bekerja ke kantor. Ini juga membuat berkurangnya interaksi dengan orang-orang kantor, terhindar dari intimidasi kerja, serta orang-orang yang mempunyai figur otoritas yang bisa merusak mental seseorang.
Angka Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
Hal-hal tersebut diyakini membuat tekanan sedikit berkurang sehingga kencenderungan untuk menyakiti maupun bunuh diri juga ikut berkurang.
Menurut statistik kementerian Jepang, pada 2019 sebanyak 1.814 orang memutuskan mengakhiri nyawa mereka. Namun untuk April 2020, jumlahnya turun 19,8 persen, menjadi 1.455 orang.
Dan ini merupakan angka terendah untuk April setidaknya dalam lima tahun terakhir. Jadi, kalau boleh kita mengambil sisi baik dari pandemi corona, setidaknya angka kematian bunuh diri berkurang di Jepang.
Serta kesehatan mental dan rasa menghargai kehidupan timbul karena ada waktu untuk berdiam diri dan terhindar dari orang-orang yang merusak mental.
Advertisement