Bulog Targetkan Serap 650 Ribu Ton Beras dari Panen Raya

Perum Bulog terus berupaya untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah (CBP) pada tahun ini

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mei 2020, 13:15 WIB
KPPU curiga ada permainan kartel komoditas pangan, kecurigaan tersebut muncul lantaran menipisnya stok beras di pasar secara tiba-tiba.

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog terus berupaya untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah (CBP) pada tahun ini. Melalui panen raya ditargetkan BUMN pangan ini dapat menyerap 650 ribu ton beras, hingga Juni 2020.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyu Saleh memastikan, pihaknya akan memaksimalkan pembelian gabah atau beras petani pada musim panen tahun ini. Mengingat sampai Mei 2020, Bulog baru bisa menyerap gabah dan beras sebanyak 320 ribu ton.

"Yang kami sudah kontrak dengan beberapa mitra kerja termasuk kelompok tani. Harapannya, bisa lancar melalui panen raya hingga Juni 650 ribu ton," kata Tri dalam Webinar bersama P2N, Senin (18/5).

Dia menjelaskan untuk memenuhi target CBP, Bulog telah melakukan kontrak pembelian  beras dengan mitra di berbagai daerah. Terlebih sejumlah daerah penghasil beras telah melakukan panen, seperti di daerah Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Lampung, dan Pulau Jawa bagian Selatan.

Di samping itu, Satgas Bulog akan turun ke lapangan untuk mencari gabah maupun beras di berbagai daerah produksi. Sebagai cara alternatif apabila hasil serapan dari panen masih di bawah target yang ditetapkan.

Kendati demikian, Tri menyakini Bulog dapat menyerap beras sesuai dengan target yang ditetapkan hingga akhir Juni 2020. Musababnya, kondisi saat ini pihaknya  mampu menyerap sampai 15 ribu ton per harinya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com


Cadangan Beras Bulog Capai 1,8 Juta Ton hingga Juni 2020

Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan bahwa stok cadangan beras Bulog hingga Juni 2020 mencapai 1,8 juta ton melalui optimalisasi serapan gabah atau beras petani pada masa panen raya.

Budi Waseso atau akrab disapa Buwas menyatakan bahwa selama masa panen yang dimulai Maret hingga Juni mendatang, Bulog menargetkan penyerapan gabah petani mencapai 650.000 ton setara beras.

"Prediksi saya yang sudah kontak dengan kelompok tani dan beberapa supplier gabah, kita sudah ada kontrak 650 ribu ton dan sekarang bertahap. Tapi ada penyerapan di luar kontrak, jadi prediksi saya paling rendah, sampai Juni kita punya serapan 650 ribu ton," kata Buwas dikutip dari Antara, Jumat (15/5/2020).

Saat ini stok cadangan beras pemerintah yang dikelola dan tersebar di seluruh kantor wilayah Bulog, yakni mencapai 1,4 juta ton.

Dengan kegiatan operasi pasar beras medium yang terus berjalan, serta berbagai bantuan sosial untuk masyarakat terdampak COVID-19, Bulog memperkirakan cadangan beras pada bulan Juni setidaknya mencapai 1,8 juta ton.

"Sekarang masih ada 1,4 juta ton beras Bulog, walaupun kita gunakan untuk bansos dalam pandemi ini, kita masih ada stok, ditambah penyerapan lagi," katanya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya