Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar peran puskesmas diperkuat untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19). Saat ini, Jokowi menyebut ada 10.134 puskesmas di Indonesia. Sebanyak 4.000 diantaranya adalah puskesmas dengan fasilitas rawat inap.
"Saya minta fasilitas kesehatan di tingkat pertama yaitu, puskesmas harus diperkuat," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Senin (18/5/2020).
Advertisement
Selain itu, Jokowi menuturkan ada 4.483 dokter praktik keluarga ditambah klinik-klinik pertama yang melayani Jaminan Kesehatan Nasional. Dia meminta keberadaan puskesmas diaktifkan sehingga dapat menjadi simpul pengujian sampel dan melakukan tracing (penulusuran) kasus corona.
"Ini betul-betul perlu diaktifkan sehingga puskesmas dan jaringannya bisa diaktivasi menjadi simpul dalam pengujian sampel, pelacakan dan penelusuran kasus Covid-19 di wilayah itu," jelasnya.
"Juga menjadi simpul pemantauan ODP (Orang Dalam Pemantauan) maupun OTG (Orang Tanpa Gejala)," sambung Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sudah Periksa 140.473 Spesimen
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menyampaikan telah 140.473 spesimen yang diperiksa hingga Minggu 17 Mei 2020. Pemeriksaan menggunakan dua metode yakni real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan tes cepat molekuler molekuler (TCM).
Dari hasil pemeriksaan spesimen lanjut Yurianto, ditemukan sebanyak 17.514 spesimen menunjukkan indikasi positif Covid-19 dengan tes menggunakan RT-PCR. Kemudian dari metode TCM tercatat ada 237 spesimen yang terindikasi positif Covid-19.
Advertisement