Bentuk Percepatan Penanganan COVID-19, Jokowi Minta Puskesmas Diperkuat

Presiden Jokowi meminta agar puskesmas diperkuat dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Mei 2020, 13:25 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta adanya perkuatan fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas, sebagai bentuk percepatan penanganan COVID-19 di Tanah Air.

Pernyataan ini disampaikan oleh Jokowi dalam rapat terbatas percepatan penanganan pandemi COVID-19 di Istana Merdeka pada Senin (18/5/2020).

"Kita memiliki 10.134 puskesmas di seluruh Tanah Air dan 4 ribu di antaranya adalah puskesmas dengan fasilitas rawat inap," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran di saluran Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi juga menyebutkan ada juga 4.883 dokter praktik keluarga ditambah dengan klinik-klinik pratama yang melayani Jaminan Kesehatan Nasional.

"Ini betul-betul perlu diefektifkan sehingga puskesmas dan jaringannya bisa diaktifasi menjadi simpul dalam pengujian sampel, dalam pelacakan, dan dalam penelusuran kasus COVID-19 yang ada di lingkungan, wilayah itu, juga menjadi simpul pemantauan ODP maupun OTG," ujarnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Perkuatan Gugus Tugas Tingkat RT, RW, Desa dan Desa Adat

Petugas menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada tenaga medis di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020). Pemeriksaan hanya diperuntukan bagi tenaga medis seluruh puskesmas, dan rumah sakit yang ada di Kota Bekasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sebelumnya juga meminta agar Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di tingkat RT, RW, desa atau desa adat, juga diperkuat. Menurutnya, yang paling efektif untuk pengendalian penyebaran virus corona adalah unit masyarakat yang paling bawah.

"Ini penting sekali, ini kunci, kuncinya ada di sini. Gugus Tugas di tingkat RT, RW, atau desa atau desa adat," ujarnya.

Sementara pada Minggu, 17 Mei kemarin, Indonesia melaporkan sebanyak 17.514 kasus positif COVID-19.

Hingga kemarin sore, data pemerintah mencatat kasus sembuh meningkat 218 orang sehingga secara total terdapat 4.129 kasus kesembuhan. Sementara kasus meninggal dunia terkait COVID-19 bertambah 59 dan secara keseluruhan berjumlah 1.148 orang meninggal dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya