Liputan6.com, Jakarta Hari raya Idul fitri atau lebaran adalah momentum yang selalu dinanti umat muslim di seluruh dunia. Tak jarang ketika hari Lebaran semakin dekat, tak sedikit orang yang tidak bisa mengontrol pengeluaran keuangan sehingga tanpa disadari bisa menguras kantong.
Sungguh memprihatinkan jika setelah momen Lebaran, Anda sudah tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan mengandalkan gajian bulan berikutnya.
Advertisement
Jangan biarkan keuangan jadi miskin setelah lebaran. Jadi seminggu sebelum lebaran, Anda bisa membuat perencanaan atau manajemen keuangan sendiri. Misalnya, hitung secara rinci biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan saat lebaran.
Lebih mudahnya, simak ulasan cara membuat manajemen keuangan khusus edisi Lebaran, seperti yang dikutip Cermati.com.
1. Cek Anggaran Keuangan
Pada bulan Ramadan menjelang lebaran, seringkali banyak pengeluaran uang sehingga anggaran pun membengkak dan tidak bisa dikendalikan.
Hal demikian biasa terjadi pada lebaran-lebaran yang sudah berlalu. Kali ini sudah saatnya berbenah untuk memperbaiki momen lebaran tahun ini.
Untuk itu, guna mencegah hal seperti di atas, alangkah baiknya siapkan keuangan yang akan digunakan sejak awal dengan jumlah yang cukup. Jika uang sudah ada, maka bisa memperkirakan uang tersebut akan dibelanjakan untuk apa saja.
2. Buat Pembukuan Khusus
Pembukuan keuangan tak hanya berlaku untuk usaha atau bisnis saja, tapi keuangan keluarga juga penting dibukukan. Tujuannya agar arus pemasukan dan pengeluaran uang terlihat jelas.
Dengan begitu, penggunaan uang bisa mengevaluasinya di bulan berikutnya. Catatlah semua pengeluaran uang di pembukuan tersebut, mulai dari belanja kebutuhan lebaran seperti bahan makanan, kue dan lainnya.
Selain itu jangan lupa juga biaya tagihan hingga cicilan lainnya.Fokus Belanja Kebutuhan Menjelang lebaran atau Idul Fitri, pasti akan menemukan banyak penawaran promo atau bahkan potongan harga yang menggiurkan.
Hal ini perlu untuk diwaspadai karena bisa jadi alih- alih mengira bisa belanja dengan harga murah, ternyata malah melakukan pemborosan apabila barang yang dibeli bukan barang yang dibutuhkan.
Untuk itu, pastikan Anda membeli sesuai dengan kebutuhan lebaran saja. Jika perlu, Anda bisa membuat list atau daftar belanja lebaran di pembukuan yang telah disiapkan.
List belanja ini akan membantu Anda untuk fokus pada belanja kebutuhan lebaran saja.
3. Sisihkan untuk Dana Darurat
Tidak bisa dipungkiri, Lebaran atau hari raya Idul Fitri sangat lekat dengan perayaan yang membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Selain kebutuhan untuk keluarga kita sendiri terkadang juga merayakannya bersama keluarga besar, maka dana yang dikeluarkan pun membesar.Namun, jangan sampai Anda menghabiskan semua uang karena Anda harus memikirkan kebutuhan hidup setelah Lebaran.
Akan lebih baik, dari uang tersebut sisihkan sekian persen untuk dana darurat. Dengan begitu, setelah lebaran Anda masih memiliki uang.
4. Gunakan THR dengan Bijak
Buat yang mendapat Tunjangan Hari Raya (THR), gunakan dana tersebut sebijak mungkin. Meski godaan datang bertubi-tubi. Setidaknya THR bisa kita gunakan untuk kebutuhan yang terkait dengan orang lain.
Misalnya, membayar gaji dan THR asisten rumah tangga kita, atau untuk membayar zakat keluarga kita. Lalu, sisakan THR untuk disimpan atau di tabung atau juga bisa sebagai modal investasi sehingga uang yang Anda miliki bisa bertambah di kemudian hari.
Advertisement
5. Ciptakan Peluang Penghasilan Tambahan
Bagi Anda yang merasa uang lebaran belum cukup sedangkan kebutuhan lebaran banyak, membuat peluang penghasilan tambahan menjadi solusi yang sangat tepat. Mulai dari berjualan kue-kue kering atau menjual hidangan untuk berbuka atau takjil hingga berjualan busana muslim.
Jika hal ini bisa dilakukan, keuntungannya bisa kita gunakan untuk menambah pemasukan untuk perencanaan lebaran nanti sehingga dana utama tidak akan terkuras terlalu dalam. Siapa tahu juga, usaha yang Anda jalankan bisa berkembang di kemudian hari.
Lebaran Bukan Tentang Berfoya-foya
Meski keuangan menjelang lebaran sudah direncanakan dengan baik, tapi ingatlah bahwa yang terpenting yang patut disadari adalah bahwa momen lebaran bukan momen untuk berfoya-foya, tapi lebih merasakan kekhidmatan setelah sebulan penuh berpuasa. Bergembira sewajarnya, sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.