Penuhi Kebutuhan Uang Tunai Saat Lebaran, BTN Siapkan Rp 12,1 Triliun

Masyarakat yang memerlukan uang tunai karena manyangkut tradisi masyarakat Indonesia dalam menghadapi perayaan Idul Fitri.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Mei 2020, 14:00 WIB
Tumpukan uang di ruang penyimpanan uang BNI, Jakarta, Senin (2/11/2015). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan dengan nilai di atas Rp2 M pada bulan September mengalami peningkatan . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menyiapkan dana senilai Rp 12,15 triliun guna memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat saat Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

Jumlah dana tersebut dianggarkan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan uang tunai yang diprediksi akan meningkat di H-5 hingga H+3 setelah Idul Fitri atau kurang lebih 9 hari.

Direktur Utama BTN Pahala N Mansury menjelaskan pada kondisi seperti saat ini sudah banyak masyarakat memanfaatkan transaki online melalui mobile banking atau ATM bank.

Tetapi ada juga sebagian masyarakat yang memerlukan uang tunai karena ini manyangkut tradisi masyarakat Indonesia dalam menghadapi perayaan Idul Fitri.

"Itulah mengapa kami tetap mengantisipasi untuk menjawab kebutuhan itu dan BTN sudah siapkan Rp12,15 Triliun yang dapat diakses langsung melalui ATM atau beberapa kantor cabang BTN yang buka secara terbatas," kata Pahala menjelaskan di Jakarta, dikutip Selasa (19/5/2020).

BTN akan mengalokasikan 30 persen dari dana yang disiapkan tersebut atau sekitar Rp 3,64 triliun untuk ATM dan sisanya sekitar Rp 8,50 triliun akan dilokasikan untuk kesiapan kas di Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas.


Kantor Cabang

Nasabah melakukan transaksi di ATM Bank BTN, Jakarta, Jumat (22/7). Bank BTN siap menampung dana repatriasi dari kebijakan penghapusan pajak (tax amnesty) yang mulai diberlakukan pemerintah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selama pandemi Covid -19 berlangsung, menurut Pahala beberapa kantor cabang BTN akan dibuka untuk melayani masyarakat namun tetap menyesuaikan dengan ketentuan layanan protokol kesehatan.

Masyarakat masih ada yang mau datang ke bank dan kami tetap layani mereka dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, katanya.

Namun begitu, Pahala memprediksi akan terjadi lonjakan transfer dana lewat aplikasi digital banking.

"Karena itu kami terus akan meningkatkan fitur dan performa digital banking BTN agar masyarakat menjadi lebih mudah dan cepat dalam melakukan transaksi yang tidak harus datang ke bank," kata Pahala menambahkan.

Adapun selama pandemi Covid-19 berlangsung, transaksi mobile banking BTN meningkat lebih dari 30% pada Maret 2020 dibanding posisi sama tahun lalu. Tercatat jumlah transaksi melalui mobile banking BTN sebanyak 5,7 juta transaksi sementara tahun 2019 tercatat 4,3 transaksi.  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya