Liputan6.com, Jakarta- Bulan adalah hal biasa di tata surya kita. Secara sederhana, bulan adalah satelit alami yang tertangkap di orbit planet.
Berdasarkan definisi itu, The Atlantic melaporkan bahwa bulan kedua atau disebut bulan mini, telah mengelilingi Bumi selama beberapa tahun tanpa terdeteksi oleh para ilmuwan.
The Minor Planet Center, sebuah organisasi internasional yang mempelajari asteroid, komet, dan satelit alami kecil yang mengorbit planet-baru ini mengumumkan bahwa Bumi memiliki satelit alami baru sendiri. Demikian seperti mengutip dari laman Mental Floss, Selasa (18/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Objek tersebut, dijuluki CD3 2020, kira-kira seukuran mobil kecil, dan itu merupakan satu-satunya satelit planet kita, selain Bulan yang sebenarnya yang tidak dimasukkan ke orbit oleh manusia.
Para astronom menyimpulkan bahwa CD3 2020 telah ada di sana selama setidaknya satu hingga tiga tahun, menghindari pengamatan hingga 15 Februari 2020.
Hingga kini, masih belum jelas apa objek itu sebenarnya, tetapi kemungkinan besar itu adalah asteroid yang ditarik keluar oleh Bumi.
Ada kemungkinan lebih kecil bahwa itu merupakan sepotong bulan yang terbang ke angkasa setelah bertabrakan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Cukup Sering Terlihat
Status Bulan sebagai satelit nomor satu di Bumi tentu tidak terancam.
Bulan berukuran mini seperti ini mungkin terlihat cukup sering, tetapi karena mereka terlalu kecil untuk memantulkan Matahari atau terlihat dengan mata telanjang, sebagian besar tidak didokumentasikan sebelum keluar dari orbit.
Gerakan tarik-menarik antara Bulan, Bumi, dan Matahari membuat lintasan yang tidak stabil untuk benda-benda kecil seperti itu, yang akhirnya menyebabkan mereka menyelinap kembali ke luar angkasa.
CD3 2020, misalnya, mengambil jalur looping liar di sekitar Bumi yang berlangsung sekitar empat bulan.
Bulan mini mungkin melepaskan diri dari planet pada awal April 2020.
Advertisement