Danai 134 Proposal, Ini Hasil Riset dan Inovasi untuk Tangani Pandemi Covid-19

Terdapat 134 proposal riset yang mendapatkan pendanaan tahap pertama dengan total anggaran sebesar Rp 60,6 M.

oleh Yopi Makdori diperbarui 19 Mei 2020, 05:25 WIB
Kepala BRIN Bambang P.S. Brodjonegoro dan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo. Kredit: BRIN

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menyelenggarakan program pendanaan riset dan inovasi untuk para peneliti dan perekayasa yang melakukan kegiatan riset dan pengembangan untuk menangani pandemi Covid-19

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro sangat mengapresiasi upaya riset dan inovasi yang dilakukan para peneliti dan perekayasa yang tergabung dalam Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19

“Saya berharap ke depannya, penelitian Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 ini dapat mendorong terciptanya inovasi produk kesehatan dalam negeri yang bermanfaat bagi masyarakat banyak, terutama dalam kondisi pandemi ini", ujar Menteri Bambang dalam acara Dialog Peneliti/Perekayasa Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Senin (18/5/2020). 

Setelah melalui seleksi ketat yang mencakup review proposal dan presentasi secara daring, Kemenristek/BRIN mengumumkan 134 proposal riset yang mendapatkan pendanaan tahap pertama dengan total anggaran sebesar Rp 60,6 M.

Adapun, proposal riset yang mendapatkan pendanaan tersebut meliputi enam bidang prioritas yang mencakup: pencegahan, sebanyak 25 proposal kegiatan; skrining dan diagnosis, sebanyak 12 proposal kegiatan; alat kesehatan dan pendukungnya, sebanyak 34 proposal kegiatan; obat-obatan dan terapi, sebanyak 20 proposal kegiatan; multicenter clinical trial, sebanyak 13 proposal kegiatan; dan sosial humaniora dan public health modelling, sebanyak 30 proposal kegiatan. 

“134 proposal riset tersebut sudah melalui proses seleksi ketat yang mencakup review proposal dan presentasi secara daring kepada tim penilai dari Kemenristek/BRIN,” jelas Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Ali Ghufron Mukti dalam kesempatan yang sama.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tes Kit hingga Ventilator

Petugas medis menata sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi virus corona. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Beberapa hasil riset dan inovasi tahap pertama ini bahkan telah diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 6 April 2020 lalu dan digunakan oleh berbagai fasilitas kesehatan yang membutuhkan.

Produk tersebut antara lain tes kit baik yang berbasis PCR atau non PCR, handsanitizer dari LIPI-BPPT, mobile handwasher dari BPPT, ventilator, robot kesehatan (Raisa) dari ITS-Unair, alat kesehatan lain dan APD dari beberapa pusat riset. 

Beberapa produk lainnya akan segera diluncurkan pada tanggal 20 Mei 2020 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, dan sekaligus momentum dalam kebangkitan “Inovasi Indonesia” menuju Kemandirian bangsa pada produk kesehatan, khususnya dalam penanganan Covid-19. 

Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 dibentuk Kemenristek/BRIN pada bulan Maret lalu untuk melaksanakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan riset untuk menangani Covid-19 secara cepat.

Dalam konsorsium yang dikoordinasikan oleh kementerian yang dipimpin Bambang Brodjonegoro ini, tergabung berbagai lembaga riset di bawah Kemenristek/BRIN, pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, rumah sakit, organisasi non-pemerintah, hingga sektor industri. Sebagai salah satu bentuk sinergi antarkementerian, program pendanaan ini juga didukung oleh LPDP Kementerian Keuangan. 

Upaya riset untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons secara cepat pandemi ini tidak berhenti sampai pada program pendanaan tahap pertama. Kemenristek/BRIN masih memberikan kesempatan kepada lembaga yang terhimpun dalam konsorsium atau lembaga yang bekerja sama dengan konsorsium tersebut untuk mengajukan proposal penelitian pada program pendanaan tahap kedua.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya