Pajang Boneka Seks di Stadion, Klub Korsel Akui Khilaf

Ada 20 boneka seks berjenis kelamin wanita dan lima boneka seks berjenis kelamin pria yang dihadirkan pihak klub. Semua boneka tersebut memakai jersey klub dan memegang tulisan penyemangat.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 19 Mei 2020, 09:15 WIB
Maneken yang ternyata merupakan boneka seks dipasang di tribune stadion markas FC Seoul pada laga K League 1 (17/5/2020). (AP Photo)

Liputan6.com, Seoul - Klub Korea Selatan, FC Seoul meminta maaf setelah memajang boneka seks di kursi stadion saat pertandingan. Mereka menilai kejadian itu merupakan kesalahan yang tidak sengaja.

Liga Korea Selatan atau K-League mulai digelar lagi sejak 8 Mei 2020 lalu. Namun karena masih ada pandemi virus corona covid-19 maka laga digelar tanpa penonton.

Untuk mengisi kekosongan, FC Seoul pun berinisiatif memasang boneka sebagai pengganti suporter. Menariknya, alih-alih memakai boneka yang biasa dipajang untuk display pakaian, mereka malah memakai boneka seks.

Ada 20 boneka seks berjenis kelamin wanita dan lima boneka seks berjenis kelamin pria yang dihadirkan pihak klub. Semua boneka tersebut memakai jersey klub dan memegang tulisan penyemangat.

Tak pelak insiden itu pun menjadi bahan perbincangan publik. FC Seoul pun segera meminta maaf.

 


Penjelasan Klub

Seorang insinyur menempelkan wajah boneka seks ke kepala robot di sebuah laboratorium pabrik EXDOLL di Dalian, China, Kamis (1/2). EXDOLL menciptakan bonek seks pintar. (AFP PHOTO/FRED DUFOUR)

"Kami meminta maaf pada fans soal manekuin yang ditaruh di stadion pada 17 Mei 2020. Meski boneka itu sangat mirip dengan manusia, namun pabrik memastikan itu bukan boneka seks," bunyi pernyataan FC Seoul dilansir Evening Standard.

"Kami memesan boneka itu pada sebuah perusahaan. Mereka meyakinkan boneka itu memang untuk memajang pakaian," bunyi pernyataan itu menambahkan.

"Yang jelas jika memang ada kesalahan itu merupakan tanggung jawab klub sepenuhnya karena tidak memeriksa dua kali."


Klasemen K-League

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya