Liputan6.com, Jakarta Presiden China Xi Jinping, mengatakan negaranya akan menyediakan USD 2 miliar (Rp 29,6 triliun), selama dua tahun untuk membantu negara-negara lain memerangi dampak pandemi Virus Corona. (kurs: USD 1=Rp 14.800)
Covid-19 muncul sejak akhir tahun lalu di kota Wuhan di Cina. Virus ini telah menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi global yang menewaskan lebih dari 315.000 orang dan mengancam resesi ekonomi. Imbas ke ekonomi terjadi ketika pemerintah membatasi pertemuan besar dalam upaya untuk mengendalikan wabah.
Advertisement
Melansir laman CNBC, Selasa (19/5/2020), setidaknya 116 negara menyatakan dukungan untuk rancangan resolusi yang dipimpin Uni Eropa dan Australia yang menyerukan peninjauan kembali asal-usul dan penyebaran virus corona, menurut laporan Reuters.
Jika dua pertiga dari 194 anggota majelis mendukung resolusi, maka rancangan tersebut akan diajukan pada Selasa ini. China sendiri menolak seruan untuk penyelidikan internasional tentang asal-usul virus ini.
Penolakan China
Dalam pidato pembukaannya pada hari Senin, Xi tidak secara khusus memberikan respons atau pandangan atas rancangan resolusi tersebut.
Namun, dia bersikeras jjika selama ini China telah terbuka, transparan dan bertanggung jawab dalam memberikan informasi kepada WHO dan negara-negara lain, dan telah berbagi urutan genom dari virus corona.
"Kita juga perlu terus mendukung penelitian global oleh para ilmuwan tentang sumber dan rute transmisi virus," kata Xi.
"China mendukung gagasan tinjauan komprehensif maupun tanggapan global terhadap Covid-19 setelah itu dikendalikan, untuk merangkum pengalaman kami dan mengatasi kekurangan," tambahnya.
Namun menurut dia, pekerjaan ini harus dipimpin para ilmuwan dan profesionalisme, dipimpin oleh WHO dan dilakukan secara objektif dan tidak memihak.
Advertisement