Belum Terbukti Cegah Corona, Donald Trump Konsumsi Hydroxychloroquine Tiap Hari

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia menggunakan hydroxychloroquine, obat malaria yang telah ia banyak sebutkan pada sebelumnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Mei 2020, 12:05 WIB
Kunjungan Donald Trump dengan otoritas layanan kesehatan AS terkait uji Virus Corona di Atlanta. (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Washington D.C.- Pada Senin 18 Mei 2020, Presiden AS Donald Trump mengaku telah rutin mengonsumsi hydroxychloroquine, obat malaria yang dikabarkan dapat menyembuhkan panyakit COVID-19 akibat Virus Corona jenis baru.

Meskipun ada peringatan medis tentang penggunaannya, Donald Trump menggunakan hydroxychloroquine sebagai obat pencegahan terhadap Virus Corona COVID-19.

Donald Trump mengakui sudah meminum obat itu selama satu setengah pekan terakhir dengan satu pil setiap hari.

Selama sesi tanya jawab, Donald Trump membuat pengungkapan dengan wartawan selama pertemuan dengan eksekutif restoran tentang dampak Virus Corona.

Donald Trump pada beberapa pekan lalu juga telah mempromosikan hydroxychloroquine sebagai pengobatan potensial untuk Virus Corona, tetapi obat tersebut ditemukan tidak membantu oleh penelitian selanjutnya.

Saksikan Video Berikut Ini:


Telah Berkonsultasi dengan Dokter Gedung Putih

Presiden AS Donald Trump merapikan dasinya saat mengunjungi Owens & Minor Inc., sebuah perusahaan pemasok peralatan medis di Allentown, Pennsylvania, Kamis (14/5/2020). Penampilan Trump saat melakukan kunjungan tanpa mengenakan masker menjadi sorotan di tengah pandemi Covid-19. (AP Photo/Evan Vucci)

Telah dites Corona COVID-19 setiap hari, Donald Trump mengatakan ia telah bertanya kepada dokter Gedung Putih apakah boleh menggunakan hydroxychloroquine, dan dokter tersebut mengatakan "Baiklah, jika Anda menginginkannya."

Pengungkapan itu dikatakan datang ketika kemajuan dalam vaksin potensial untuk Virus Corona dilaporkan oleh Moderna. Remdesivir, menurut Gilead Sciences, adalah satu-satunya obat yang muncul sebagai pengobatan potensial, yang disediakan untuk pasien rumah sakit. 

Segera setelah pernyataan Donald Trump, Fox News Channel mewawancarai Dr Bob Lahita, yang memperingatkan orang-orang untuk tidak menggunakan hydroxychloroquine.

Dr. Bob mengatakan bahwa tidak ada efek yang telah terlihat dengan beberapa pasien yang telah dirawat dengan obat itu. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya