Liputan6.com, Baghdad- Sumber keamanan mengatakan kepada AFP bahwa pada Selasa 19 Mei 2020, satu roket menghantam dekat lokasi Kedutaan Besar AS di Baghdad. Merupakan roket pertama yang mendarat di zona keamanan tinggi dalam beberapa pekan.
Sumber tersebut mengkonfirmasi ledakan itu terdengar di seluruh ibu kota Baghdad di Irak, dan memicu sirene keamanan di kompleks Kedutaan Besar AS. Dilaporkan tidak ada korban yang disebabkan oleh roket itu.
Advertisement
Sejauh ini belum ada klaim terkait siapa yang bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.
Kejadian ini merupakan serangkaian lebih dari dua lusin serangan serupa terhadap kepentingan AS di Irak sejak Oktober, bahwa negara tersebut menyalahkan adanya faksi yang didukung Iran di antara pasukan keamanan Irak, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa, (19/5/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Memuncaknya Ketegangan
Pada Januari 2020, ketegangan mencapai titik didih dengan AS ketika Jenderal Iran Qassem Soleimani dan Komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis meninggal dalam serangan pesawat tak berawak ke Baghdad.
Sejak Perdana Menteri Mustafa al-Kadhemi mengambil alih kepemimpinan awal bulan ini, AS dan Irak berharap untuk memulihkan hubungan dengan pembicaraan bilateral yang direncanakan untuk bulan Juni mendatang.
Negosiasi ini diharapkan dapat menetapkan kerangka kerja untuk kehadiran pasukan AS yang dikerahkan ke Irak pada 2014, untuk memimpin koalisi melawan ISIS.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada Minggu 17 Mei bahwa AS "tidak akan tinggal di Irak atau Suriah dan harus mundur dan pasti akan diminta untuk pergi".
Koalisi pimpinan AS telah menarik pasukan sebanyak 7.500 orang di Irak tahun ini, karena ancaman yang menurun dari IS serta kesulitan melatih pasukan Irak karena pandemi Virus Corona COVID-19.
Advertisement