Liputan6.com, Denpasar Penggunaan big data jadi hal yang mutlak digunakan perusahaan masa kini, baik untuk merintis, maupun mengembangkan bisnis. Seperti yang kita tahu, perusahaan e-commerce berlomba-lomba memberikan keuntungan dan pengalaman yang berbeda bagi customer-nya, sehingga pada akhirnya berdampak pada peningkatan bisnis.
Analitik big data memeriksa sejumlah besar data untuk mengungkap pola tersembunyi, korelasi dan wawasan lainnya. Dengan teknologi saat ini, dimungkinkan untuk menganalisis data Anda dan mendapatkan jawaban dengan segera.
Dalam laporannya, Big Data in Big Companies (Big Data dalam Perusahaan Besar), IIA Director of Research Tom Davenport mewawancarai lebih dari 50 perusahaan untuk memahami bagaimana mereka menggunakan big data. Ia menemukan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut mendapatkan nilai dengan tiga cara.
Pertama, pengurangan biaya. Teknologi big data membawa keuntungan biaya yang signifikan dalam hal menyimpan data dalam jumlah besar, ditambah lagi mereka dapat mengidentifikasi cara-cara yang lebih efisien dalam melakukan bisnis.
Kedua, pengambilan keputusan lebih cepat, lebih baik. Perusahaan dapat menganalisis informasi dengan segera dan mengambil keputusan berdasarkan apa yang telah mereka pelajari. Ketiga, produk dan layanan baru. Dengan kemampuan untuk mengukur kebutuhan dan kepuasan pelanggan melalui analitik, muncul kekuatan untuk memberikan apa yang diinginkan pelanggan.
Baca Juga
Advertisement
Davenport menunjukkan bahwa dengan analitik big data, lebih banyak perusahaan menciptakan produk baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dari perspektif business economics, data dilihat dari helicopter view, data dari berbagai bidang baik marketing, finance, sumber daya manusia dan operasional dimanfaatkan untuk membuat keputusan strategis, baik untuk sustainability maupun ekspansi bisnis.
“Dalam S1 Business Economics, setiap pengambilan keputusan strategis harus melalui pertimbangan risiko, perhitungan dampak, serta memanfaatkan data dan informasi yang tersedia agar keputusan ekonomi dan bisnis menjadi optimal." ungkap Kadarusman, Ketua Center for Inclusive and Sustainable Development sekaligus salah satu Faculty Member S1 Business Economics Universitas Prasetiya Mulya kepada Liputan6.com, Selasa (19/5/2020).
Dengan kelas full berbahasa Inggris, program S1 Business Economics Universitas Prasetiya Mulya memandu mahasiswa menjadi entrepreneurial economist. Dengan kata lain, berperan sebagai data storyteller yang mampu membuahkan keputusan strategis dalam bisnis atau ekonomi dengan memanfaatkan data, informasi serta aplikasi teori ekonomi.
Setiap sesi mata kuliah didominasi dengan praktek studi kasus dari perusahaan nyata. Lalu, melalui penyelenggaraan konferensi atau kompetisi kamu dapat berinteraksi langsung dengan pihak industri seperti Adaro Energy, Tenggara Strategic dan Gojek atau organisasi seperti Center for Strategic and International Studies (CSIS).
Pemodelan Matematika-Statistika
Untuk pemerintahan, mahasiswa pernah terlibat dalam proyek Kementerian Perindustrian yakni, dalam membangun profil IKM Kementerian. Mereka pun diakui sebagai staf ahli tim konsultan. Di S1 Business Economics, mahasiswa akan membawa pulang setidaknya empat sertifikasi ketika lulus dengan mengikuti beragam workshop.
Business Economics membahas bagaimana menerapkan teori ekonomi untuk menyelesaikan masalah bisnis. Menganalisis dan memperkirakan situasi ekonomi dunia dan masalah ekonomi yang dapat mempengaruhi atau mempengaruhi keputusan bisnis yang strategis.
Lalu ada Business Mathematics. Para praktisi di bidang ini akan menggunakan pemodelan matematika untuk optimalisasi data, seperti penentuan segmen market dan pembuatan marketing strategy yang tepat.
Melihat perkembangan dunia yang semakin kompleks, pengambilan keputusan perlu melibatkan prinsip pemodelan matematika dan statistika. Dengan mengimplementasikan kemampuan analitik dan komputasi yang kuat, bisnis dan industri mendapatkan beragam keunggulan mulai dari prediksi pasar yang lebih akurat sampai penghematan biaya teknis. Hal ini menunjukkan peran dan kehebatan ilmu matematika.
Data science, ilmu yang mempelajari tentang data kuantitatif dan numerik telah menjelma menjadi keahlian yang dicari di era teknologi ini. Maka dari itu, S1 Business Mathematics Universitas Prasetiya Mulya menekankan hal tersebut dalam kurikulum, lalu memperkayanya sesuai penjurusan masing-masing
Advertisement
Kemampuan Analisa Data
"Mahasiswa S1 Business Mathematics tidak hanya dituntut untuk memiliki nilai akademik yang baik tetapi juga harus siap bekerja atau memiliki keterampilan profesional yang baik dan bersaing dengan lulusan lain dari seluruh dunia. Program studi Business Mathematics telah mengadopsi program Co-op yang diterapkan di University of Waterloo Kanada,” ujar Maydison Ginting, Ph.D., Kepala Program Studi S1 Business Mathematics.
S1 Business Mathematics Prasetiya Mulya merupakan jurusan pertama di Indonesia yang menerapkan Program Pembelajaran dan Kerja Terpadu (Co-op) dalam kurikulumnya.
Jika mahasiswa mengambil opsi co-op, maka akan beralih antara work term (masa kerja) dan study term (masa studi) setiap semester, sehingga pada akhirnya, total pengalaman kerja profesional ketika lulus dari Prasetiya Mulya adalah satu tahun.
Untuk memastikan mahasiswa menjalankan pekerjaan yang relevan, S1 Business Mathematics menggandeng lebih dari 100 perusahaan dalam program ini. Lebih dari 150 mahasiswa telah menjalankan Co-op dan bekerja berbayar di Blibli.com, Bank BCA, Manulife, dan perusahaan ternama lainnya.
"Saat ini, Prasetiya Mulya memiliki program yang sedang di develop yaitu Lifelong Learning. Program ini sifatnya cocuriculer. Sertifikasi-sertifikasi yang bisa kampus berikan untuk memperkaya keterampilan mahasiswanya dan para alumni, sebagai contoh kemampuan data analitics dan data visualization. Isi peserta program ini adalah mahasiswa sampai alumni lintas program studi. Dengan penambahan skill tersebut pastinya Prasmulyan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik kepada masyarakat,” tambah ProfAgus W Soehadi, Ph.D., Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran Universitas Prasetiya Mulya.