Liputan6.com, Jakarta - Guung Fuji akan ditutup untuk para pendaki musim panas kali ini. Penutupan tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona covid-19.
Dilansir dari Japan Times, Selasa (19/5/2020), Prefektur Shizuoka, yang mengelola tiga dari empat rute utama pendakian ke puncak tertinggi Jepang itu, mengumumkan bahwa mereka tidak akan membuka jalur apa pun untuk musim pendakian tahun ini.
Baca Juga
Advertisement
Biasanya, kumpulan pendaki ke puncak gunung tersebut antara 10 Juli dan 10 September setiap tahun. Kali ini dan prefektur menilai akan ada risiko pendaki terinfeksi corona Covid-19 di jalur atau pondok tempat mereka beristirahat.
Prefektur Yamanashi, yang juga menawarkan akses ke gunung ikonik, sudah membuat pengumuman serupa tentang rute keempat ke puncak gunung berapi 3.776 meter. Jalur Yoshida adalah yang paling populer, dengan 60 persen pendaki menggunakannya.
Ini adalah pertama kalinya sejak setidaknya 1960, ketika Pemerintah Prefektur Shizuoka mulai mengelola tiga rute, bahwa keempat rute akan ditutup selama musim pendakian Gunung Fuji.
Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO
Sejumlah pondok yang bertitik sepanjang rute yang biasanya digunakan oleh pendaki untuk beristirahat juga akan tetap tertutup.
Gunung situs Warisan Budaya Dunia UNESCO ini menarik sekitar 236.000 pendaki untuk musim tahun lalu, menurut Kementerian Lingkungan Hidup. Sekitar 85.000 dari mereka menggunakan rute yang dikelola oleh Shizuoka, kata pemerintah prefektur.
Shizuoka juga berencana untuk menutup tiga jalan prefektur menuju stasiun kelima gunung. Asosiasi pondok telah meminta agar pemerintah prefektur melakukan hal itu, mengatakan pondok tidak akan terbuka untuk mengawasi pendaki.
Advertisement