Pengapalan Smartphone di Indonesia Turun 7,3 Persen Karena Pandemi Covid-19

Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), pengapalan smartphone di Indonesia mencapai 7,5 juta unit pada Q1 2020.

oleh Andina Librianty diperbarui 20 Mei 2020, 09:30 WIB
(Foto:Dok. vivo smartphone)

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), pengapalan smartphone di Indonesia mencapai 7,5 juta unit pada Q1 2020. Jumlahnya turun 7,3 persen YoY dan 24,1 persen QoQ.

Menurut Quarterly Mobile Phone Tracker IDC, penurunan tersebut mencapai rekor terendah dalam dua tahun terakhir. Penurunan disebabkan dampak pandemi Covid-19 yang mulai terasa dalam beberapa pekan terakhir pada kuartal ini dan memengaruhi kondisi pasar selanjutnya.

Beberapa merek mampu mempertahankan bisnis karena fasilitas produksi lokal dan suplai komponen yang aman untuk dua bulan pertama Q1. Gangguan suplai hanya dialami pada Maret.

Pada saat yang sama, tanda-tanda perlambatan pasar juga dimulai sekitar Maret ketika pemerintah mulai menerapkan langkah-langkah seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan penutupan outlet ritel untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang berdampak pada penurunan permintaan smartphone.

"Ketika Ramadan semakin dekat dan dengan penyebaran pandemi Covid-19 masih belum dapat diatasi di dalam negeri, pasar smartphone Indonesia akan terus mengalami turbulensi yang disebabkan oleh berbagai faktor ekonomi hingga Q3 2020. Setidaknya sebelum pasar mulai melihat tanda-tanda stabilitas lagi," ujar Market Analyst, Client Devices, IDC Indonesia, Risky Febrian, dalam keterangan resminya.

Risky pun menilai implementasi peraturan regitrasi IMEI akan menjadi faktor positif berkelanjutan bagi industri smartphone lokal. "Karena bertujuan mengurangi impor unit ilegal dan mempromosikan konsumsi smartphone yang dibuat secara lokal di Indonesia, yang akan bermanfaat bagi lokal industri dalam jangka panjang," sambungnya.


Merek Top

Oppo Reno3. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Vivo menjadi pemimpin pasar untuk pertama kalinya pada Q1 dengan fokus pada kegiatan pemasaran, dan berbagai kegiatan promosi untuk smartphone kelas low-end dan midrange. Kedua segmen tersebut sangat sesuai untuk pasar Indonesia yang memperhatian harga.

Oppo berada di peringkat kedua. Perusahaan terus mengirimkan seri A-nya, yang merupakan penggerak volume pada Q1, di samping diversifikasi lini smartphone miliknya menjadi seri high-end.


Samsung, Xiaomi, dan Realme

Peringkat berikutnya ditempati oleh Samsung. Vendor asal Korea Selatan (Korsel) ini disebut memperbarui lini produknya dan menjadi salah satu pemain top di pasar Indonesia dengan seri Galaxy A yang terjangkau.

Xiaomi berada di peringkat keempat, dan Realme menutup peringkat lima besar. Basis penggemar yang kuat dan memiliki bergam model yang terjangkau menjadi keunggulan Xiaomi.

Realme mengalami dampak akibat pandemi, yang menyebabkan pengirimannya menurun pada Q1 2020 di Indonesia.

(Din/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya