Jakarta Jorge Lorenzo punya opini sendiri terkait kegagalannya bersinar bersama Repsol Honda pada MotoGP 2019. Opini tersebut berkaitan dengan postur tubuhnya.
Untuk diketahui, Lorenzo bahkan gagal finis 10 besar pada petualangannya bersama Repsol Honda. Rentetan cedera dan proses adaptasi lama dengan motor Honda RC213V, membuatnya kesulitan.
Advertisement
Semua fakta di atas diakhiri dengan keputusan Lorenzo pensiun di penghujung MotoGP musim 2019. Pada wawancara bersama DAZN, Lorenzo pun membeberkan alasan dirinya kesulitan menaklukkan motor Honda.
Adalah fakta dirinya punya postur lebih tinggi ketimbang rekan setimnya, Marc Marquez.
"Saya menemukan motor yang membuat saya merasa tidak nyaman, utamanya dari sudut pandang ukuran," kata juara dunia MotoGP tiga kali itu.
"Motornya sangat kecil. Membuat kaki saya tidak nyaman. Saya memang lebih tinggi dari Marc," lanjut eks pembalap Yamaha itu.
Kompetitif dengan Motor 2018
Sejatinya Lorenzo sempat kompetitif ketika menggunakan motor Honda RC213V musim 2018. Pada sesi tes di Jerez, ia bahkan menempati posisi keempat.
Namun semua berubah ketika ia mencoba motor musim 2019. "Dengan motor 2019, terlepas dari problem ukuran motor, saya juga bermasalah dengan pengereman," Lorenzo menceritakan.
"Ini bertentangan dengan gaya balap asli saya (Lorenzo dikenal sebagai pembalap yang hebat saat mengerem). Cedera yang saya rasakan semakin mempersulit kondisi," tambahnya.
Menariknya tidak sampai satu tahun setelah memutuskan pensiun dari MotoGP, awal tahun ini ia menerima pinangan Yamaha sebagai pembalap penguji.
Lorenzo bahkan sempat dijadwalkan turun berlomba di MotoGP 2020 dengan memakai fasilitas wildcard di Sirkuit Catalunya. Tapi terbaru, Komisi Grand Prix melarang penggunaan wildcard musim ini.
Sumber: GPone.com
Disadur dari: Bola.com
Penulis: Hendry Wibowo
Advertisement